Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Keindahan Pagi, di Teluk Pacitan

1 Juli 2013   21:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:09 2223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_264084" align="aligncenter" width="500" caption="Mentari, Suar dan laut di Tamperan (dok pribadi)"][/caption] Selain dikenal sebagai Kota Seribu GOA,  Pacitan juga memiliki pantai-pantai yang eksotis. Salah satunya adalah pantai di Teluk Pacitan. Teluk Pacitan ini membulat, membentuk cekungan raksasa. Di sisi Barat ada Situs Pantai Tamperan yang terletak di kaki Bukit Limo. Sedang di sisi Utara, tepat menghadap Laut Selatan terhampar Pantai Teleng Ria. Sedang di sisi Timur ada Pantai Pancer. Pantai Tamperan Pagi itu, dengan diantar Mas Heru, teman asli Pacitan,  kami mengunjungi  Teluk Pacitan. Dari pusat kota, kendaraan menyusuri  jalana yang masih lengang.  Jalan yang sepi, lebar dan bagus, mempercepat sampai tujuan. Tak sampai  10 menit, sudah tiba di kawasan TPI Tamperan. Tidak masuk ke TPI, tapi mengikuti jalanan beraspal di pinggang Bukit Limo.

13726859771672938235
13726859771672938235
Akhirnya tiba di ujung jalan. Di kanan penuh rerimbunan. Di arah kiri, matahari yang baru naik, membias di permukaan laut Teluk Pacitan.  Di tempat ini terdapat Suar sebagai penanda dan petunjuk bagi kapal/ perahu yang keluar masuk Teluk Pacitan agar tidak "tersesat".  Karena kami ada di pinggang bukit,  maka kami l eluasa  menikmati hamparan laut dan deburan ombak di Pantai Tamperan di bawah sana. Angin sepoi begitu menyegarkan. Pemandangan yang terhampar indah sangat memanjakan mata.
1372686008472111551
1372686008472111551
[caption id="attachment_264087" align="aligncenter" width="500" caption="Deburan ombak di Tamperan( Dok pribadi)"]
13726860261886703889
13726860261886703889
[/caption]

Pantai Teleng Ria Dari Pantai Tamperan,  kami meluncur menuju Pantai Teleng Ria. Tentu saja harus membayar tiket. Tidak usah kuatir. Murah meriah. Karena lokasinya yang mudah dijangkau dan dekat dengan pusat kota, Pantai Teleng Ria sering diidentikkan  sebagai ikon Pantai Pacitan.

1372686121382003087
1372686121382003087
Pantai  Teleng Ria, panjangnya sekitar 3 kilometer. Di ujung kanan berbatasan dengan TPI Pantai Tamperan. Di  ujung kiri, menyatu dengan Pantai Pancer.  Pasir Putih di Pantai Teleng Ria cocok untuk anak-anak bermain pasir.  Begitu pula ombaknya yang tak terlalu besar, cocok untuk aktivitas jalan-jalan di pantai. Mungkin  karena masih pagi, saat kami mengunjunginya pantai masih sepi. Selain pantai,  di kawasan ini terdapat pelataran dan arena wisata  yang luas. Sayangnya penataan dan sarana pendukungnya belum maksimal sebagai objek wisata unggulan.  Nampaknya ke depan potensi ini  harus lebih dikembangkan. Begitu juga masalah sampah. Di sudut-sudut masih terdapat onggokan-onggokan yang kurang nyaman dilihat.
13726861462133740026
13726861462133740026
1372686163127129502
1372686163127129502
Pantai Pancer Lokasi terakhir di Teluk Pacitan adalah Pantai Pancer.  Cukup mudah untuk menuju ke sana. Dari Pantai Teleng Ria, susuri jalan beraspal ke arah Timur.  Tapi jalan aspal akan putus mendekati lokasi. Berganti jalan  tanah yang berdebu. Di kanan kiri penuh pohon Kelapa. Jangan heran kalau ketemu Lembu atau Kerbau  sedang merumput atau menghalangi jalan.
1372686206140814557
1372686206140814557
Bagi saya, Pantai Pancer paling eksotis dibanding Tamperan dan Teleng Ria. Suasana alamnya asri. Kesan alaminya kuat.  Ada gazebo sederhana berdiri di pinggir pantai. Lumayan untuk duduk dan berteduh. Dari gazebo ini, di arah depan, nampak hamparan laut dengan ombak yang datang bergelombang-gelombang.  Nun jauh di Barat, nampak Bukit Limo dengan Pantai Tamperan di kakinya. Di sebelah kiri, ada Sungai Grindulu (sungai utama di Pacitan). Sungai Grindulu bermuara tepat di bawah Bukit Gamping di ujung timur Pantai Pancer. Warna air sungai yang kehijauan (kadang kecoklatan, saat membawa material lumpur) berpadu dengan birunya air laut menjanjikan pemandangan yang elok. Sedang di kanan ada lekukan memanjang menyatu dengan Pantai Teleng Ria. Di sudut sebelah kiri dekat sungai, ada tempat yang cocok untuk Kemping. Sungguh,indah pemandangan di kawasan Pantai Pancer ini  Apalagi Pasirnya Putih. [caption id="attachment_264092" align="aligncenter" width="500" caption="Muara Sungai Grindulu di Pantai Pancer (dok pribadi)"]
1372686232148134007
1372686232148134007
[/caption] [caption id="attachment_264093" align="aligncenter" width="500" caption="Ombak di Pantai Pancer, Pacitan (dok pribadi)"]
1372686255360759226
1372686255360759226
[/caption]

Melihat ombaknya kuat dan datang silih berganti secara teratur, nampaknya Pantai Pancer  cocok untuk berselancar.  Mungkin, dengan promosi yang gencar akan mampu memikat penikmat dan peminat surfing untuk berselancar di Pantai Pancer.  Potensi ini mengingatkan pada Pantai Pulau Merah dan Pantai Pancer di Banyuwangi. [caption id="attachment_264094" align="aligncenter" width="500" caption="Cekungan Teluk Pacitan (dok pribadi)"]

13726862761670409052
13726862761670409052
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun