Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Foto Eksklusif: Gunung Kelud Pasca Erupsi 2014

16 Maret 2014   13:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 1914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung Kelud meletus dahsyat, Kamis 13 Pebruari 2014,  pukul 22.50 (Kelud Meletus). Jutaan material padat dan gas disemburkan dari perut bumi dilontarkan ke angkasa. Material-material berat  (batu, kerikil dan pasir) jatuh  kembali di sekitar Gunung Kelud. Tapi debu dan abunya terbawa angin melanda hampir seluruh Pulau Jawa (Hendra Wardhana: Jateng dan DIY tersiram Abu Gunung Kelud). Letusan dahsyat itu menimbulkan begitu banyak pengorbanan bagi warga, terutama di Kediri dan Ngantang, Malang. Termasuk juga sebagian warga di Blitar.  Lalu, bagaimana wajah Kelud Pasca Erupsi hebat tersebut?

Kejatuhan "BOM"

Sehari pasca meletus, saya dan istri serta mengajak 2 rekan meluncur  ke Kediri.  Di sana, rumah mertua yang jaraknya "hanya" 25 km dari Kelud,  sudah menunggu untuk segera dibersihkan karena atap dan halaman penuh dengan pasir. Tidak sembarang pasir. Tapi pasir kualitas satu! Jika pasir yang basah tidak segera diturunkan bisa-bisa atapnya jebol. Saya bergegas, karena tentu saja semua warga sibuk dengan rumah masing-masing.

Baru minggu, 9 Maret 2014 lalu saya kembali ke Kediri. Menyempatkan "mampir" ke Gunung Kelud. Ternyata itu hari kedua Wisata Kelud resmi dibuka oleh Pemkab Kediri. Walau dibatasi hanya sampai jarak 3 kilometer dari Puncak Kelud,  siang itu saya dan istri melihat wajah Gunung Kelud yang berubah total dari sebelumnya. Seperti baru saja kejatuhan BOM! Bukit-bukit kering kerontang. Kayu-kayu kering dan  meranggas. Bentang alam dipenuhi pasir dan debu.

[caption id="attachment_315819" align="aligncenter" width="640" caption="Wajah Kelud pasca Erupsi"][/caption]

[caption id="attachment_315820" align="aligncenter" width="640" caption="Bentang alam dipenuhi pasir dan debu"]

13949228941732984097
13949228941732984097
[/caption]

[caption id="attachment_315821" align="aligncenter" width="640" caption="Kayu-kayu kering meranggas"]

13949229222116136093
13949229222116136093
[/caption]

13949261911925086637
13949261911925086637

13949229631605940740
13949229631605940740

1394922986344051883
1394922986344051883

13949230091443749762
13949230091443749762

[caption id="attachment_315825" align="aligncenter" width="640" caption="Jutaan material yang belum "]

1394923036564106520
1394923036564106520
[/caption]

[caption id="attachment_315826" align="aligncenter" width="640" caption="Jalan masih penuh pasir dan debu. Licin!"]

1394923054165165496
1394923054165165496
[/caption]

1394923072210121542
1394923072210121542

Sampai hari ini warga sekitar Kelud masih membutuhkan uluran tangan. Terutama keperluan perbaikan rumah, alat rumah tangga, air bersih dan tandonnya. Posko-posko di Kediri dan Ngantang siap menyalurkan bantuan.

Artikel Terkait

Mengintip Merah Putih Di Puncak Kelud

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun