Aloon-aloon atau Alun-alun  selalu muncul dalam arsitektur tata kota, khususnya di  Jawa. Alun-alun yang merupakan ruang terbuka, terletak di tengah akan dikelilingi oleh Kantor Pemerintahan (Bupati / Walikota/ Gubernur), Masjid Jami' (Masjid Agung), Penjara dan biasanya di dekat situ ada pasar. Untuk menunjukkan bahwa ruang terbuka itu Alun-alun, biasanya juga diberi tetenger  Ringin Kurung, yakni pohon Beringin yang dilingkupi dengan pagar besi. Di Alun-alun inilah biasanya digelar upacara-upacara kebesaran atau digelar tontonan sehingga masyarakat tumplek blek menikmatinya. Tata letak bangunan seperti ini masih bisa dijumpai di Keraton Jogja.  Termasuk juga pusat-pusat kota di Jawa lainnya.
Agar  Alun-alun sebagai ikon dari  pusat kota dan menjadi kebanggaan warga, maka saat ini hampir semua alun-alun telah mendapatkan sentuhan sehingga tampil Asri dan Bersih. Tak terkecuali dengan Alun-alun di Kota Blitar. Alun-alunnya hijau dan rindang. Sekelilingnya ditanami  pohon-pohon yang tumbuh subur. Ada pohon Beringin yang berusia puluhan tahun. Akar gantungnya berjuntai-juntai. Di sisi lain, depan Masjid Agung,  nampak deretan Pohon Palm yang mengesankan alun-alun modern.  Di beberapa sudut nampak bangunan pendopo. Gapura masuk juga dibangun dengan megah. Warna merah dan putih mendominasi pendopo dan gapura. Tak lupa, ada Ringin Kurung di dekat pintu Masuk Selatan.
Fitness
Uniknya, konsep Alun-alun Kota Blitar tidak sekedar untuk tempat upacara atau gelar acara dan  hiburan insidental. Bukan pula hanya untuk nongkrong atau kongkow semata. Alun-alun ini sengaja dibuat agar masyarakat (terutama warga sekitar) betul-betul beraktifitas saat berada di alun-alun. Maka pemerintah daerah membangun  fasilitas Fitness di sisi timur dan Jogging Track yang mengelilingi alun-alun.
Tak kurang ada 10 macam sarana fitness yang disiapkan untuk pengguna. Bentuknya mirip-mirip dengan peralatan fitness yang disediakan di sebuah Gym. Hanya, semua peralatan fitness di Alun-alun Blitar ini terbuat dari besi. Bentuknya bermacam-macam. Untuk melatih otot tangan, kaki dan perut juga ada. Tentu saja peralatan fitness nya nggak bisa dipindah-pindah. Secara umum, peralatan fitness ini tidak berbahaya bagi anak-anak. Tetapi tetap saja harus ada pengawasan dari orangtua.Tentunya fasilitas ini sangat bermanfaat bagi warga yang ingin tetap bugar dan sehat.
Selain peralatan fitness, ada fasilitas jogging track yang dibangun dengan konsep pijat refleksi. Nyaman untuk jogging tapi juga menyehatkan untuk yang jalan kaki. Tentu saja yang tidak bersandal. Â Sebagian permukaan jogging track dibuat dari susunan batu-batu yang beraneka macam ukuran. Disusun secara variatif dan artistik pula. Saat pejalan kaki lewat maka akan merasakan sensasi pijatan-pijat refleksi di telapak kakinya. Konon, pijatan-pijatan itu sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Eh iya, sesaat setelah fitness dan jalan-jalan, jangan lupa untuk mencicipi Bakso maknyus dan Es Dawet Pleret yang segar di sisi Utara Alun-alun. Jadi kalau ke Blitar, selain ke Makam Bung Karno, Candi Penataran atau ke pantai-pantainya, jangan lupa mampir ke Alun-alun. Minimal nyruput Es Dawet-nya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H