Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cantiknya Sunrise di PAPUMA, Jember

27 Juli 2014   20:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berangkat malam hari ditemani jalan sepi. Untuk ketiga kalinya saya meluncur menuju Tanjung Papuma, Jember. Start setelah Isya, melewati kota kecil: Pandaan, Bangil, Pasuruan sampai Probolinggo . Tujuan utama, menghadiri undangan hajatan teman di Banyuwangi esok siang. Tapi sesuai itinerary blusukan saya, berburu sunrise di PAPUMA, sarapan Pecel Gudeg Jember, istirahat di Rest Area Gumitir dan menikmati penunggang ombak Pulau Merah akan jadi tujuan yang lainnya. Malam itu, jalanan tidak terlalu padat. Tidak pula lengang.Truk-truk besar sesekali berderet berjalan berat menuju ujung Timur Jawa. .

14064418601430000248
14064418601430000248


Backpacker

Tepat pukul 01.00 dinihari tiba di loket PAPUMA, Jember. Petugasnya terkantuk-kantuk menyambut kami. Setelah bayar tiket, langsung melaju menuju lokasi. Ada segerombol anak muda sedang bercengkerama di balai-balai depan kedai yang sepi menunggu pagi. Saya segera cari tempat istirahat yang nyaman ala backpaker. Buka tendadome di bibir pantai. Mimpi sejenak ditemani angin laut yang menderu-deru.

14064419001140591588
14064419001140591588

14064419181907992945
14064419181907992945


Selepas subuh, segera menyiapkan amunisi. Pagi yang sepi. Belum banyak yang bangun pagi ini. Kamera kesayangan yang sudah lima tahun menemani akan saya ajak berburu pagi ini. Sebenarnya bawa juga Mirrorless hadiah dari Kompasiana. Tapi sebagai cadangan saja. Akhirnya, tak perlu menunggu lama, di Timur mulai nampak semburat jingga. Tanda sang mentari mulai menyapa. Nampak pula di kejauhan ada kelip-kelip kecil di Pantai Watu Ulo yang melegenda.

1406441950209681175
1406441950209681175

14064419731270899120
14064419731270899120


Sunrise

Matahari bergerak naik perlahan. Saya pun berpindah tempat. Semula di bibir pantai segera bergeser naik ke Siti Hinggil. Bukit kecil nan rimbun di tengah tanjung. Mudah-mudahan dapat view sunrise menarik dari ketinggian Siti Hinggil. Maklum belum pernah belajar fotografi he he he.. Asal jepret saja! Untungnya di Siti Hinggil dapat satu teman. Seekor kucing, belang telon sedang nongkrong. Jadilah dia model dadakan....

14064419991936673456
14064419991936673456

[caption id="attachment_335341" align="aligncenter" width="640" caption="Si "]

14064420271570315746
14064420271570315746
[/caption]

Di Siti Hinggil pandangan luas ke segala arah. Di kiri adalah arah Timur nampak beberapa karang raksasa menyembul. Di kanan arah Barat, tempat maskot PAPUMA berada. Keistimewaan PAPUMA, selain keindahan alam dan pantai dan ikan bakarnyanya, kalau pagi ketemu sunrise, sorenya berjumpa sunset. Lengkap sudah!

14064421051049843926
14064421051049843926


14064420492095661526
14064420492095661526

[caption id="attachment_335343" align="aligncenter" width="640" caption="Karang di sebelah barat tanjung mulai diterpa mentari"]

14064420701458737428
14064420701458737428
[/caption]

Artikel Terkait

1.Terpesona Keelokan PAPUMA

2. Pecel Gudeg Jember Penggoyang Lidah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun