[caption id="attachment_337272" align="aligncenter" width="640" caption="Kayu dari Kebun siap diangkut"]
Selain usaha mandiri berbasis keluarga, beberapa kelompok masyarakat juga tergugah untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan cara membuka destinasi wisata pantai baru yang dikelola secara swadaya melalui Karang Taruna. Seperti yang dilakukan pemuda di Desa Tanjungsari. Bersama-sama mereka "membuka" objek Wisata Pantai Pida'an Jetak. Mereka bergotong royong, memperlebar jalan masuk dari JLS ke bibir pantai. Bahkan sebagian jalan sudah diaspal. Hanya diujung dekat pantai yang masih dalam proses perkerasan.
Aktifitas semacam ini tentu sangat menggembirakan, karena secara tidak langsung akan menumbuhkan aktifitas ekonomi masyarakat sekitar jika banyak pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut. Boleh jadi, kegiatan swadaya ini merangsang kelompok masyarakat lain (tetangga desa) untuk melakukan hal yang sama. Ini dimungkinkan lantaran sepanjang JLS dari Pacitan - Lorok - Trenggalek masih banyak pantai indah yang "perawan". Untuk itu, pemerintah daerah wajib mengulurkan tangan untuk perbaikan infrastruktur. Tak kalah pentingnya adalah pendampingan serta penyadaran pentingnya pengelolaan objek wisata. Kita tidak berharap terjadi ekploitasi yang masif yang akan mengabaikan pelestarian alam. Khususnya kelestarian alam di sekitar Pantai Laut Selatan
[caption id="attachment_337270" align="aligncenter" width="640" caption="Warung-warung mulai bermunculan di JLS"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H