[caption id="attachment_344010" align="aligncenter" width="502" caption="Little Laguna Jolangkung"][/caption]
Jolangkung, sepintas mirip Jailangkung, mainan tradisional berbalut supranatural beraura seram dan magis. Mainan khusus bagi anak-anak (juga orangtua) yang bernyali. Jadi, kalau Anda tidak suka yang mistis atau magis, sebaiknya hindari main Jailangkung. Lebih baik main ke Jolangkung. Dijamin, walaupun namanya agak seram, Anda akan terpesona akan keelokkan pantai dan panorama sekitarnya.
[caption id="attachment_344011" align="aligncenter" width="512" caption="JLS Malang Selatan"]
JLS Malang Selatan
Pantai Sendang Biru baru saja kami tinggalkan. Beberapa ekor ikan Tuna Sirip Kuning sudah ditangan. Rencananya dibakar ramai-ramai nanti di Pantai Goa Cina atau Bajul Mati. Ya, siang saya sedang meluncur dengan rombongan Anak KIR di Jalur Lintas Selatan (JLS) wilayah Malang Selatan. Hari itu kami merayakan kemenangan Lomba Mading Deteksi di Surabaya dengan rekreasi bersama. Ongkos kendaraan dan tiket lokasi diperoleh dari fresh money yang diraih. Jadilah rekereasi gratis
Jalan JLS lebar dan mulus. Mula-mula masuk kawasan hutan. Kanan kiri hijau royo-royo. Tiba di pertigaan, Tanya pada penduduk. Hasilnya, agenda ke Pantai Goa Cina diabaikan karena akses jalan masuk rusak parah. Rombongan pun melaju menuju deretan pantai cantik lainnya. Pantai Ungapan, Pantai Bajul Mati dan Pantai Jolangkung. Semuanya persis di sisi kiri JLS.
Menuruti rasa penasaran dimana “ujung” JLS, maka ketika Bus Mini rombongan belok ke pantai Bajul Mati, saya tidak ikut belok, namun tetap melaju di JLS. Di kanan nampak kebun penduduk dan bukit-bukit kecil. Di kiri, banyak nyiur melambai. Sesekali terlihat garis pantai berpasir putih memanjang. Angin pantai pun berulang-ulang datang menerpa. Ah, pemandangan indah dan suasana pantai yang nyaman.
[caption id="attachment_344014" align="aligncenter" width="512" caption="Menyusuri karang menuju Laguna"]
Ojo Langkung
Tak sampai seperempat jam akhirnya benar-benar tiba di ujung. Jalan aspal terputus. Berganti dengan tanah liat kuning kecoklatan. Segera kendaraan putar haluan. Rencana untuk segera menyusul rombongan ke Bajul Mati ditunda. Karena, di sisi kanan ada karang Karang Raksasa menyembul di tepi pantai, sangat menarik perhatian. Itulah ikon pantai Jolangkung. Segera kami menepi, memasuki pantai Jolangkung yang sepi. Gratis!
Jolangkung kependekan “Ojo Langkung”. Artinya “Jangan Lewat”. Begitu kata penduduk yang ditemui saat membetulkan pipa besar di tepi pantai. Ombak pantai ini dulu sangat besar sehingga airnya meluap. Bahkan sampai ke jalan raya. Sehingga dilarang melewatinya karena berbahaya. Maka pantainya dinamakan Jolangkung. Secara geografis, pantai Jolangkung masuk Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Kira-kira 60 Km dari pusat kota Malang. Rutenya: Malang Kota, Gadang, Bululawang, Turen, Sumber Manjing Wetan dan Gedangan.
[caption id="attachment_344015" align="aligncenter" width="512" caption="Karang raksasa , Ikon Jolangkung"]
[caption id="attachment_344017" align="aligncenter" width="512" caption="Pantai di sisi kiri karang besar"]
[caption id="attachment_344019" align="aligncenter" width="512" caption="Sisi kanan Karang Besar"]
Laguna
Pantai Jolangkung lumayan bersih. Pasirnya berwarna coklat bercampur pasir putih. Ombaknya khas pantai selatan. Keras dan bergulung-gulung. Karang raksasa yang menyembul di bibir pantai adalah ikon Jolangkung. Balutan semak dan pohon hijau seakan menjadikan karang besar itu bertopi. .
Di sisi kiri karang besar, bibir pantainya landai. Tidak berkarang. Memanjang, melengkung serta menyatu dengan Pantai Bajul mati di ujung sana. Di sisi kanan karang besar, bibir pantainya berkarang terjal. Memanjang seakan berfungsi sebagai barrier penahan gelombang. Gempuran ombak yang menerpa karang menjadi pemandangan yang mengasyikkan.
[caption id="attachment_344020" align="aligncenter" width="512" caption="Bermain di Laguna Jolangkung"]
Siang itu, pantai sedang surut. Sayapun menyusuri pantai berkarang. Di sebuah ujung, saya bertemu dua bocah telanjang dada sedang berjalan beriringan, Sesekali berjingkat di atas karang. Saya ikuti mereka. Ternyata menuju sebuah kolam kecil berair tenang di balik sebuah karang. Aha… ada Laguna elok rupanya. Riang gembira mereka bermain. Berenang kesana kemari tanpa takut ditelan ombak. Sesekali saling bercipratan. Kali lain bersatu padu memburu ikan kecil dan Rajungan. Ah.. masa anak-anak yang indah. Keindahan Jolangkung tak seseram namanya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H