Sembari menikmati tembang campursari Klinci Ucul yang mendayu-dayu, iseng-iseng saya googling gambar dengan kata kunci "CANDI GUNUNG PENANGGUNGAN". Setelah tekan Enter, ......ssrttt.. muncul banyak gambar candi eksotik di layar monitor. Termasuk, banyak foto dari artikel saya yang tayang di Kompasiana.
Awalnya enjoy saja. Senang, lantaran banyak thumbnail foto yang saya ingat persis itu adalah foto saya. Untuk memastikan, saya geser cursor ke foto yang dimaksud. Benar, banyak yang beralamat di teguhhariawanwordpress.com maupun kompasiana.com. Masih iseng, saya putar perlahan scrool mouse. Muncul lebih banyak thumbnail foto. Beberapa diantaranya tetap saya ingat adalah foto saya di artikel Kompasiana dan blog pribadi.
Sekali lagi, saya geser mouse agar cursor bergerak ke foto yang saya kehendaki. Alamak, kali ini kecele. Foto-foto yang saya pastikan itu milik saya ternyata beralamat PALSU .......he he he. Maksudnya, sudah ada yang mencomot dan menguploadnya. Siapa ....? Ya, sahabat-sahabat netizen atau netter yang tertarik menulis genre wisata dan sejarah. Walau saya nggak pernah kenal orangnya. Karena kenal saja tidak, apalagi ijin pada saya... pasti nggak lah..... he he he. Tidak apa-apa. Ikut senang saja karena foto--foto itu ditayangkan untuk melengkapi artikel-artikel mereka yang mungkin kesulitan cari foto di lapangan. Nggak perlu susah-susah naik turun gunung. Tapi lain kali sebutkan sumbernya ya.... (kalau mereka baca artikel ini).
[caption id="attachment_346766" align="aligncenter" width="560" caption="Foto yang melengkapi artikel "]
[caption id="attachment_346767" align="aligncenter" width="560" caption="Foto yang melengkapi artikel "]
Melengkapi rasa penasaran, saya terus menggerakkan mouse. Astaga, kali ini tidak sekedar foto yang dicomot. Artikel saya di Kompasiana bernasib sama. Di-publish ulang. Lengkap tulisan dan fotonya. Bahkan ada tulisan :  written By redaksitabloidindofokusonline..... bla bla bla. Kalau ini mungkin kelewatan ya. Seakan-akan reporter atau redakturnya yang hunting ke lapangan dan menuliskan reportasenya. Padahal.....copy paste, he he. Mestinya ditulis lagi atau direvisi. Dikurang ditambah .. biar nggak persis begitu.
Byeuhh.... Kali lain sebaiknya disebutkan sumbernya ya Mas Bro. Oke deh.. Tidak apa-apa. Ber-amal tulisan lewat Kompasiana. Apa ini kategori plagiat....? Masih adakah artikel atau foto lain yang di copy paste? Entahlah. . Minimal mereka yang copy paste sudah tahu penulis aslinya. Lalu.....  saya mau melanjutkan jalan-jalan saja....
[caption id="attachment_346759" align="aligncenter" width="560" caption="Artikel dan Foto di Kompasiana"]
[caption id="attachment_346761" align="aligncenter" width="560" caption="Perhatikan artikel dan fotonya... (persis kayaknya)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H