"Begitu jalan sudah bergelombang, gronjal-gronjal, itu pertanda Anda memasuki wilayah Jawa Tengah , " ungkap Ganjar Pranowo di sesi terakhir Kompasianival 2014 lalu. Inilah salah satu penyakit utama Jawa Tengah. Jalannya banyak yang rusak. Sangat tidak nyaman bagi siapapun yang sedang berkunjung atau ingin sekedar lewat di wilayah Jawa Tengah. Tentunya, kalau tidak segera dibenahi membuat orang enggan datang lagi ke Jawa Tengah, lanjut gubernur energik yang rambutnya sudah memutih ini.
Maka, kita pun mahfum tatkala sang gubernur sidak dan muntab, marah-marah di Jembatan Timbang. Bagaimana nggak marah, di depan gubernur dengan santainya para kenek truk  raksasa bermuatan overload meletakkan  begitu saja salam tempel berupa lembaran rupiah atau  amplop untuk mempermudah urusan. Harapannya, walaupun truk mereka bermuatan lebih dan beresiko merusak jalan tetap diijinkan dan bisamelenggang di jalan-jalan Jawa Tengah.  Maka, setelah marah-marah itu pak Ganjar pun segera memberi ganjaran setimpal kepada pejabat terkait lantaran keteledoran dan kesengajaannya membiarkan lewat kendaraan berat merusak jalan-jalan di Jawa Tengah.
Begitulah sekilas kinerja Ganjar Pranowo, mantan anggota DPR dari PDIP yang sering bersuara lantang saat di senayan. Beliau termasuk sosok yang santun dan low profile di mata saya. Hadir dengan tampilan sederhana di Kompasianival 2014 Taman Mini Indonesia Indah. Berbaju putih, celana jeans biru dipadu sepatu casual. Seakan tak mau berjarak dengan siapapun di dekatnya. Bahkan, saking akrabnya, sempat selfie bareng Kang Isjet di atas panggung Kompasianival sebelum talk show dihelat.
4 Masalah
Jawa Tengah punya 4 masalah utama yang jadi penyakit kronis dan harus diselesaikan. Pertama, masalah buruh dan masyarakat umumnya yang erat kaitannya dengan biaya pendidikan, biaya  kesehatan, transportasi dan akomodasi. Kedua,  bidang Pariwisata dan Ekonomi kreatif juga wajib mendapat perhatian. Ketiga,  banyaknya kebocoran  dan  in-efisiensi anggaran akan segera dibenahi dengan tuntas.  Keempat, perbaikan infrastruktur, terutama di daerah perbatasan.
[caption id="attachment_359384" align="aligncenter" width="512" caption="Perbatasan JATIM dan JATENG"]
[caption id="attachment_359385" align="aligncenter" width="480" caption="Tugu di perbatasan JABAR dan JATENG"]
"Berani !" jawab Ganjar Pranowo tegas, saat ditanya host Iskandar Zulkarnain (Isjet), tentang keberanian seorang Ganjar mengatasi penyakit kronis di Jawa Tengah. "Akan saya tuntaskan semua permasalahan Jawa Tengah dengan semaksimal mungkin tentunya dengan dukungan seluruh aparat birokrasi dan masyarakat," lanjut Ganjar.
"Coba ingat, dengan elektabilitas hanya 7% saja, saya berani nyalon gubernur. Mengapa takut menyelesaikan masalah kalau rakyat sudah berbalik mendukung saya," papar Ganjar Parnowo bersemangat.
Khusus masalah infrastruktur jalan, benar adanya yang disampaikan Pak Ganjar. Saya merasakan sendiri saat melaju di Pantura Jawa Tengah, memang banyak jalan yang perlu mendapatkan penanganan serius dan segera.  Baik jalan kabupaten,  provinsi dan jalan nasional, agaknya di Jawa tengah semuanya perlu mendapat perhatian.  Tapi  masih lumayan, di beberapa tempat nampak proyek-proyek perbaikan jalan sedang dikebut pengerjaannya.
Jika jalan Pantura banyak yang rusak, untungnya  jalur menuju Jawa Tengah dari Jawa Barat maupun Jawa Timur lewat jalur selatan kondisi masih lebih bagus. Ini lantaran jalur ini tak sesibuk Pantura dan truk overload yang lewat tak sebanyak  yang lewat Pantura. Namun, tetap saja di beberapa titik kerusakan jalan akan semakin parah jika tidak segera ditangani.
Nah, layaknya seorang dokter, Ganjar Pranowo sudah menegakkan diagnosis penyakit kronis Jawa Tengah. Mudah-mudahan dengan ketelatenan, sentuhan, kerja keras dan dedikasinya serta dukungan seluruh masyarakat, Jawa Tengah ke depan akan segera"sembuh" dan segera menyalip provinsi tetangganya.