Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Macet dan Sanitasi Buruk, Pulau Merah Tak Siap Tampung Lonjakan Wisatawan

5 Januari 2015   03:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:48 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, keindahannya tak diragukan lagi. Pantai Kuta-nya Banyuwangi ini  memang mempesona. Ombaknya mengalun lembut beriringan menuju bibir pantai. Tingginya tak lebih dari 2 meter.  Pantainya berpasir putih. Cocok untuk wisata keluarga penyuka pantai. Maka, walaupun jaraknya  lebih dari 300 km dari rumah tak menghambat kami untuk mengunjunginya lagi.

Maka, setelah  malam pergantian tahun, kami meluncur  menyusuri jalur Pandaan-Bangil-Pasuruan-Lumajang-Jember-Banyuwangi. Tak kurang dari 7 jam perjalanan dengan beberapa kali berhenti. Maklum kali ini seluruh anggota keluarga kompak ikut serta.

[caption id="attachment_363118" align="aligncenter" width="358" caption="Baru datang ..........sudah padat merayap...."]

1420378286837467760
1420378286837467760
[/caption]

1420378370355404527
1420378370355404527
14203785572055756533
14203785572055756533

Antre Toilet

Sebenarnya saya sadar, melancong di tanggal merah dan libur sekolah seperti ini, lokasi wisata pasti dipadati pengunjung dan rawan terjebak macet. Benar kiranya, Pulau Merah yang sudah kondang, sejak pagi jelang siang kala itu sudah dibanjiri pengunjung. Jalur masuk menuju Pulau Merah mulai merambat sejak pukul 08.00 pagi. Tiba di gerbang, antrean tiket masuk lumayan lama. Jam 10.00 pagi, pantai Pulau Merah penuh manusia. Semuanya sibuk dengan aktifitas masing-masing.

Masalah mulai muncul setelah hampir 2 jam menikmati pantai. Ternyata, Pantai Pulau Merah belum dikelola dengan maksimal. Begitu harus ke Toliet untuk sekedar membasuh kaki susahnya bukan main. Hanya ada tiga toliet umum di Pulau Merah. Semuanya penuh. Tak seimbang dengan jumlah pengunjung yang membludak. Agaknya pengelola harus menghitung ulang jumlah toilet yang harus disiapkan di pantai ini. Termasuk mengatasi air buangan dari toilet yang dibiarkan meluber kemana-mana... hiiiii..

[caption id="attachment_363119" align="aligncenter" width="358" caption="Antre - antre.... siap-siap nahan!"]

1420378334125636299
1420378334125636299
[/caption]

Macet 5 Jam!

Pukul 12.00, saatnya beranjak meninggalkan Pulau Merah. Baru 5 menit meluncur meninggalkan tempat parkir dan belum keluar dari lokasi pantai, kendaraan harus berhenti di ujung jalan. Deretan kendaraan di depan dan belakang  mengular. Macet total dua arah. Tidak bergerak sama sekali. Setelah 2 Jam stand by menunggu kemacetan tak kunjung terurai, kami putuskan untuk sewa homestay agar anak-anak bisa istirahat sejenak. Kalau kendaraan sudah bisa bergerak baru cek out dari homestay. Saya dengar dari beberepa orang, kemacetan mencapai 12 kilometer! Alamaaakk... Kendaraanpun ditinggal di antrian panjang. Penumpangnya berhamburan ke homestay untuk mandi dan tiduran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun