Mohon tunggu...
Teddi Prasetya Yuliawan
Teddi Prasetya Yuliawan Mohon Tunggu... profesional -

Founder of "Indonesia NLP Society" Author of "NLP: The Art of Enjoying Life" Facilitator at "Dunamis Foundation"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemimpin Fantasi

31 Oktober 2012   02:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:11 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maka yakinlah kita pada sebuah nasihat yang mengatakan bahwa pemimpin yang baik adalah hadiah yang diberikan pada rakyat yang baik. Dengan kata lain, jangan pernah berharap tiba-tiba muncul pemimpin yang adil, jika sebagai pengikut kita abai pada keadilan. Sebab nasib suatu kaum, takkan berubah tanpa usaha kaum itu sendiri. Dengan kata lain lagi, keinginan rakyat untuk memiliki pemimpin yang baik, sejatinya adalah pekerjaan rumah yang harus mereka kerjakan sendiri: melahirkan calon-calon pemimpin yang baik dari setiap rumah.

Kembali ke soal Pilkada DKI, akankah Jakarta baru terwujud segera setelah terpilihnya gubernur baru?

Hmm…saya sih tak pernah percaya pada perubahan radikal. Perubahan radikal, kalaupun tampak ada, ya memang hanya tampak. Yakni tampak oleh orang-orang yang tak pernah memerhatikan perubahan gradual yang terjadi sebelumnya. Tapi saya yakin Jakarta sedang berubah ke arah yang lebih baik. Ya, sedang. Masyarakat Jakarta masih harus terus memerbaiki dirinya hingga tiba saatnya perubahan total itu akan langgeng.

Dan, saya tak bermaksud hanya membahas Jakarta. Tapi seluruh daerah di negeri ini. Bahkan seluruh bangsa di dunia ini. Saya katakan, berhentilah berharap pada hadirnya pemimpin fantasi, yang dengan sentuhan ajaibnya akan mengubah hidup kita. Bangunlah kepemimpinan dalam dirimu, dalam rumahmu, sebab pemimpin itu akan terlahir dari sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun