Mohon tunggu...
Teddi Prasetya Yuliawan
Teddi Prasetya Yuliawan Mohon Tunggu... profesional -

Founder of "Indonesia NLP Society" Author of "NLP: The Art of Enjoying Life" Facilitator at "Dunamis Foundation"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

NLP for Dummies: What is NLP?

14 April 2010   01:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:48 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa sih NLP itu?"

Ini adalah pertanyaan standar yang seringkali muncul setiap kali saya berbicara tentang NLP. Namanya yang sedikit aneh memang membuat banyak orang mengalami have-no-clue syndrome ketika mendengarnya. Neuro-Lingustic Programming, apa itu?

Sampai saat ini, saya pun juga belum menemukan definisi pasti dan formal mengenai NLP. Yang ada hanyalah definisi yang diuraikan oleh beberapa pendiri NLP berdasarkan pengalaman mereka mengembangkan dan mengajarkan NLP. Berikut ini beberapa di antaranya:


  • NLP adalah sebuah studi tentang struktur dari pengalaman subyektif.
  • NLP adalah strategi percepatan pembelajaran untuk mendeteksi dan memanfaatkan berbagai pola yang di dunia. (John Grinder)
  • NLP is whatever works. (Robert Dilts)
  • NLP adalah sebuah sikap dan metodologi, yang merupakan jejak dari suatu teknik. (Richard Bandler)
  • NLP adalah studi sistematik tentang komunikasi manusia (Alix Von Uhde)

Nah lo, Anda tidak makin bingung kan? Tenang, meskipun para ahli tersebut menerangkan definisi yang beragam, untunglah kesemuanya tidaklah bertentangan. Di titik inilah kemudian saya menemukan 2 penjelasan yang cukup memuaskan mengenai definisi umum NLP. Pertama dari Joseph O' Connor dan kedua dari Bob G. Bodenhamer. Menurut O' Connor, NLP adalah suatu cara untuk mempelajari bagaimana seseorang dapat begitu sempurna dalam satu hal dan kemudian mengajarkan hal tersebut pada orang lan. Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa NLP adalah seni sekaligus sains dari sebuah personal excellence. Seni karena setiap orang membawa keprbadian dan keunikannya masing-masing di dalam setiap hal yang mereka kerjakan, dan karenanya tidak mungkin dapat ditangkap secara utuh melalui kata-kata atau pun teknik. Sains, karena di dalamnya ada proses studi mendalam dan menggunakan metodologi secara sistematis yang dinamakan modelling.

Lebih mendalam, Bodenhamer menerangkan definisi NLP dengan memecah setiap kata yang membentuknya. Kata Neuro merujuk pada sistem saraf (neuron) atau pikiran kita dan fungsinya dalam pemrosesan informasi kemudian mengkodenya dalam bentuk memori ke dalam tubuh kita. Lingustic mengindikasikan adanya pengkodean, pengklasifikasian, dan pemberian makna dari proses di sistem saraf kita melalui bahasa, sistem komunikasi, dan sistem simbol lain (seperti tata bahasa, matematika, musik, dll). Dalam NLP dikenal 2 jenis sistem bahasa yang utama. Pertama, proses informasi dalam bentuk gambar, suara, perasaan, taste, dan bau (alias sensory based information) melalui yang dinamakan representational system. Kedua, proses informasi melalui bahasa sekunder seperti simbol, kata-kata, metafora, dll. Terakhir, Programming merujuk pada kemampuan kita untuk mengorganisasikan kesemua bagian tersebut ke dalam pikiran-tubuh kita yang memungkinkan kita mencapai hasil apapun yang kita inginkan. Intinya, kita lah pemegang kontrol atas pikiran kita sendiri.

OK, bagaimana sekarang? Sudah cukup jelas atau belum? Jika belum juga, kisah klasik NLP berikut ini pasti bisa membuat Anda lebih mudah memahami definisi NLP.

Seorang bocah bertanya pada ibunya, "NLP itu apa sih, Ma?"

Ibunya menjawab, "Mama akan beritahu kamu, tapi sebelumnya kamu harus mengikuti perintah mama sehingga kamu bisa mengerti nantinya. Kamu lihat kakekmu duduk di sana?"

"Yap!" ujar sang bocah.

"Temui dia dan tanyakan bagaimana keadaan penyakit pinggangnya sekarang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun