Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Celaka Punya Orang Tua Hidup Tidak Bahagia

19 Mei 2018   14:27 Diperbarui: 19 Mei 2018   14:35 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Besholawat Kepada Rosulullah SAW

Seandainya Rosulullah SAW bukan dari bangsa Arab, mungkin orang muslim di seluruh penjuru dunia tidak akan memulyakan bangsa Arab. Kemulyaan bangsa Arab karena telah di utusnya Rosulullah SAW dari bangsa Arab. Rosulullah SAW di atas segala-galanya.  Sebagaimana kedudukan seseorang ditentukan banyaknya bersholawat kepada baginda Rosulullah SAW. Rosulullah SAW paling dermawan, paling tinggi iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Nah, ketika orang menyebut nama Rosulullah SAW (bersholawat dan salam) kepadanya, berarti orang itu telah mengangkat dirinya. Ketika enggan bersholawat dan salam kepada baginda Rosulullah, sama dengan merendahkan dirinya. Karena Rosulullah SAW berkata "Sesungguhnya Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat nanti adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku (HR. Al-Tirmidzi). Imam Al-Shakhowi menyebutkan "batasan minimal bersholawat dan salam kepada Rosulullah SAW 300-400 kali setiap hari".

Nah, ketika nama Rosulullah SAW di sebut, kewajiban bagi yang mendengarkan untuk menjawab " ". Begitulah pesan Rosulullah SAW, agar supaya kelak mendapatkan syafaatnya di hari kiamat. Jangan sekali-kali, menyingkat nama Rosulullah SAW dengan "" di samping tidak santun kepada Rosulullah SAW, juha adanya teks dari kitab "Mukoddimah Ibn Solah".

Birrul Walidain di Bulan Ramadhan

Sejauh mana seorang anak memberikan kebahagiaan terhadap ibunya, maka sejauh itu pula Allah SWT membahagiakan dirinya. Sejauh mana seorang anak memperhatikan kebutuhan sehari-hari orang tua, sejauh itu pula Allah SWT memperhatikan dirinya dalam urusan materi.

Seringkali orang itu biasa-biasa kecerdasannya, tetapi karena perhatian terhadap orangtuanya luar biasa, maka Allah-pun memperhatikannya lebih dari yang lain. Karena memang surga (kebahagiaan seorang anak) ada pada telapak kaki ibunya. Jadi, bahagia dan tidaknya seseorang itu tergantung bagaimana dirinya bersikap kepada kedua orangtuanya.

Setiap orang selalu memiliki pesoalan yang berbeda. Biasanya kesulitan demi kesulitan yang dihadapi seseorang itu tidak lepas dari sikap seseorang kepada kedua orangtuanya. Wajar sekali jika Rosulullah SAW berkata "celaka sekali bagi orang yang memiliki kedua orangtua yang lansia, atau salah satunya namun tidak menjadikannya masuk surga" (HR Al-Tirmidzi).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun