Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Berhasil Membuat PDIP dan PKS Akur, Pilgub Jatim Memang "Amazing"

7 Februari 2018   15:54 Diperbarui: 8 Februari 2018   16:32 2498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: manado.tribunnews.com

Bagi warga NU, sudah pasti sering mendengar pengajian kocak KH Anwar Zahid. Pilkada itu beda tipis dengan Pil KB. Jadi, jika salah satu dari calon itu terpilih menjadi gubernur. Maka, janganlah banyak berharap. Tetaplah berharap kepada Allah, tetap kerja keras seperti biasa. Kuli tetap kerja keras, parker, guru, guru ngaji, dosen dan dokter tetap pada posisinya masing-masing. Di mana pun, dan sampai kapan pun gubenur, bupati yang sudah terpih banyak lupanya dari pada ingatnya. Itu "lagu lama".

Di mana-mana, santri ketika muslim Pilkada, dan Pilpres, terlalu sering dieksploitasi oleh guru dan kyainya agar memilih dan mendukung calonnya yang di dukung Kyainya. Tidaklah heran, jika banyak sekali yel-yel yang mengajak mendukung salah satu dari pasangan. Sah-sah saja, yang tidak sah itu ialah jika menyudutkan dan membully salah satu pasangan yang sedang bertarung menuju Gubernur Jawa Timur.

Masing-masing kandidat memiliki peluang yang sama. Keduanya juga memiliki pengalaman yang luar biasa. Keduanya juga pernah menjadi anggota DPR. Keduanya juga pernah menjadi menteri. Jika Saifullah Yusuf itu penggurus PBNU. Maka, Khofifah itu menjadi pengurus Muslimat NU-Santara dan Arab Saudi. Keduanya harus pasrah dengan takdir politik.

Kedua pasangan Gubernur Jatim itu ibarat masakan yang lezat nan nikmat. Sedangkan, kaum muslimat NU, Aisyiah Muhammadiyah, Gp Ansor, dan seluruh warga Jawa Timur adalah calon pembelinya. Sudah pasti selera penikmat makanan berbeda. Tergantung bagaimana pendukungnya menawarkan masakan itu kepada masyarakat Jawa Timur.

Semakin cerdas seseorang marketing itu, akan semakin pintar ketika menawarkan calon gubernurnya. Dulu, banyak sekali orang yang berkata "haram hukumnya pemimpin wanita". Tapi dulu, zaman old. Justru sekarang lagi rame pemimpin dari kalangan wanita yang hebat, ramah, dan juga mengerti keluhan rakyatnya. Wanita itu bisa ngemong, ngendong, dan juga mengerti perasaan rakyatnya.

Dalam pilkada Jatim, yang menang nantinya adalah warga Jatim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun