Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenapa Orang (Sakit) Suka Pamer Harta?

19 Agustus 2021   21:04 Diperbarui: 24 Agustus 2021   00:46 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata tidak. Dari TV, adegan pamer saldo merambah ke Youtube dan berbagai medsos. 

Tak cukup hanya pamer saldo tabungan, ada pula yang bolak-balik membagikan video outfit mahal, kado atau kejutan untuk pasangan berupa kendaraan mewah, sampai makanan seharga 1 M! Padahal saat dikeluarkan, ya itu itu juga yang keluar. Makan satu miliar gak eek emas to!

Kenapa Orang Suka Pamer?

Menurut psikolog Vierra Adella, M.Psi, saat ini nilai-nilai yang dianut mayoritas orang adalah ketenaran. Orang yang tak punya kompetensi merasa butuh atribut untuk tidak tampak biasa-biasa saja di media sosial. 

Maka, memamerkan harta adalah salah satu atribut yang mereka gunakan. Barang-barang mewah, tempat liburan, sampai restoran yang dikunjungi dianggap sebagai pelengkap kepribadian.

Dikutip dari popbela, orang-orang yang kerap memamerkan harta sebenarnya punya masalah yang menjadi alasan mereka melakukan hal tersebut. Berikut di antaranya:

1. Punya pengalaman atau merasa direndahkan orang lain.

Sebenarnya banyak orang yang punya pengalaman buruk, misalnya direndahkan karena fisik maupun materi. Tapi membalas dengan pameran harta hanya mampu membuat kagum orang yang sama tak sehatnya.

2. Terlalu peduli pendapat orang.

Orang bermental kuat tak akan ambil peduli pada mereka yang menjatuhkan, juga pada mereka yang menyanjung-nyanjung tanpa alasan rasional. Direndahkan tak hilang motivasi, disanjung tak serta merta jadi bahagia.

Tapi bagi orang yang hobi pameran harta, respons orang lain terhadap perbuatannya adalah hal penting. Pujian adalah kebutuhan, maka ia merasa perlu untuk terus memenuhi kebutuhannya.

3. Merasa tidak diperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun