Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Ikoy-ikoyan" dan Perkara Mental Kita

6 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 6 Agustus 2021   06:31 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ikoy-ikoyan (kompas lifestyle)

Tren di bulan kemerdekaan ini; ikoy-ikoyan! Istilahnya kedengaran agak nyeleneh, ya. Jadi gini, Guys! Ikoy-ikoyan adalah semacam program bagi-bagi rezeki yang digagas selebgram Arief Muhammad. Diambil dari nama panggilan salah satu stafnya, Ikoy.

"Koy, transfer ke dia sekian!"

"Kirim ini ke si itu, Koy!"

Jadilah kegiatan giveaway itu bernama ikoy-ikoyan. Sebuah asal-usul nama yang belum pernah ditemukan sebelum medsos menjajah kepala kita.

Dalam ikoy-ikoyan, para followers mendapat hadiah lewat direct message. Jadi si follower minta sesuatu pada pemilik akun yang ia ikuti (tentunya akun besar), lalu si pemilik akun akan memenuhi permintaan mereka secara acak.

Nantinya proses pemberian itu akan jadi konten si pemilik akun (untuk instastory, feed, dll), yang itu tentu saja berimbas pada kenaikan jumlah follower, komentar, like. Kan lumayan buat naikin engagement rate (ER) tuh!

Baca juga: Permainan Edukasi dari Kertas Bekas

Pro/kontra pun beredar di kalangan warganet. Apalagi selebgram lain yang entah dari awal memang jadi selebritas berkat Instagram, atau sudah jadi public figur sebelumnya, mereka ketempuan dipajak para followers. Malah ada artis yang mengaku sehari bisa dapat DM hingga ratusan!

Untunglah followerku cuma lima ribu, dan mereka tau aku belum kaya. Sia-sia nge-DM. Dari kacamataku sendiri, yang bukan siapa-siapa, sebenarnya ikoy-ikoyan punya kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya, ini menujukkan kreativitas bisnis seorang Arif Muhammad yang memang seorang pengusaha. Selebgram lain tinggal menyalin ide yang sama, dan mendapatkan hasil yang tak jauh beda. ER naik, endors nambah, pemasukan pun makin banyak. Mirip-mirip giveaway biasalah, butuh modal di di depan. Kayak e-commerce yang awal-awal bakar duit gitu!

Kelemahannya, merusak mental follower. Itu kalau peduli sih! Apalagi kalau dilihat ke belakang, mental kita kan memang sudah rusak. Serba mentang-mentang. Mentang-mentang miskin merasa harus dibantu, mentang-mentang membantu orang miskin, merasa harus dapat bagian.

Tak salah kok kalau banyak yang menyayangkan trendingnya ikoy-ikoyan. Sebab perkara orang yang terbiasa minta-minta kemudian berharap pada manusia, itu memang ada, nyata, dan berbahaya. Di sekitar kita banyak yang punya mental demikian.

Bukan maksud mencela orang miskin (memangnya aku kaya?!) tapi aku masuk tim yang benci dengan orang-orang bermental miskin. Beri mereka umpan, bukan ikan!

Baca juga: Melihat Kepribadian dari Jari Tangan

Mungkin lebih bijak jika selebgram atau seleb-seleb aplikasi lain memberi bantuan pada mereka yang punya ide usaha kreatif tapi kurang modal. Catat, modal! Bukan bantuan kemanusiaan macam BLT. Nanti malah banyak yang pura-pura miskin, pura-pura paling menderita. Contohnya sudah banyak!

Kemudian dilihat perkembangan usaha tersebut, apakah sesuai harapan? Meskipun gak ada kewajiban mengembalikan, paling tidak bisa jadi pelajaran bagi follower yang lain. Minimal tentang tanggung jawab dan rasa malu.

Keren nggak ideku? Harusnya si Ikoy kirimin aku kopi arabica satu kardus! Lah, ikutan ngemis juga! Dasar mental orang ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun