Dikutip dari kompas.com (3/8/15), hasil penelitian University of Florida menyebutkan bahwa orang yang melakukan aktivitas memanjat memiliki memori yang lebih baik dibanding yang tidak. Penelitian itu difokuskan pada kegiatan proprioceptively dynamic, yakni kemampuan seseorang untuk merasakan posisi tubuh dan gerakan.
Tak hanya memanjat, peserta yang terlibat dalam penelitian tersebut juga meniti balok, serta aktivitas yang berkaitan dengan keseimbangan lainnya. Sebelum dan setelah kegiatan, peneliti mengecek memori peserta, kemudian mendapatkan hasil bahwa kapasitas memori mereka naik hingga 50 persen.
Semakin tinggi kapasitas memori seseorang, maka daya ingat dan kemampuan otak memproses informasi, akan lebih baik. Itulah kenapa memanjat sebaiknya tidak hanya dilakukan anak laki-laki. Sebab perempuan juga berhak punya daya ingat dan daya nalar yang baik.
Hebatnya bapakku yang bukan peneliti dan tak punya sekolah alam. Beliau sudah tau kalau memanjat pohon itu bermanfaat. Atau cuma supaya anaknya jangan ganggu kerjaan orangtua?
Baca juga:Â Ini yang Terjadi pada Anak Ketika Tahu Ortunya Selingkuh
Terserah sajalah. Yang jelas kalau tetangga dituruti. Bukan hanya memanjat, main sepeda juga hanya untuk anak laki-laki. Main mercon, gambaran, muter ban motor bekas, semuanya diperuntukkan bagi anak laki-laki. Perempuan main boneka, masak-masakan, lompat karet, dan domikado.
Yang menurut psikolog di sekolah anakku dulu, juga berbagai artikel terkait pengasuhan, menghasilkan laki-laki yang antidapur. Juga perempuan yang tidak mandiri, ke sana kemari harus diantar karena tak mampu mengendarai kendaraan, sebab tak terlatih menjaga keseimbangan.
Semua karena pola asuh, dan stigma tentang permainan yang terbawa hingga ke kehidupan nyata. Perempuan harus memasak dan mengasuh. Laki-laki harus bekerja. Nggak salah-salat amat sih!
Masalahnya, dunia butuh penyesuaian. Perempuan dan laki-laki harus berbagi peran setiap hari. Berbagi ya, bukan bertukar. Bertukar pun tak apa, selama tidak menyalahi fitrah.
Yang tidak boleh tertukar itu, fungsi yang berkaitan dengan fisik bawaan. Perempuan melahirkan, laki-laki yang membuahi. Jangan ditambah-tambah lagi, mumet!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H