Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kebanyakan Orang Normal Tidak Suka 11 Perilaku Ini, Kamu?

6 Maret 2021   17:51 Diperbarui: 6 Maret 2021   18:02 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Definisi yang aku imani selama ini untuk kata "orang normal" adalah orang dengan sikap yang biasa. Lazim saja, bukan dari sisi religiositas, gaya bahasa, penampilan yang wah, ... pokoknya standar!

Jadi kalau kamu makan lalu sendawa, kuanggap itu normal. Kecuali kamu sendawanya pakai toa masjid. Nah itu baru lebay. Atau kamu suka dengan aroma kentutmu sendiri, itu juga normal. Asli, itu biasa. Jelas gak sopan kalau kamu membagikannya.

Untuk apa kujelaskan definisi orang normal di atas? Supaya kamu merasa bahwa sebelas sikap yang akan kusebutkan di bawah ini berlaku untuk semua kalangan. Kalau tidak sebelas, barangkali paling sedikit enam di antaranya tidak disukai kebanyakan orang.

Suka tidaknya bukan ukuran normal tidaknya seseorang. Yang kumaksud adalah, kalau kamu tidak suka dengan sebelas tingkah di bawah ini, kamu pun wajib meninggalkannya. Seperti kata ... kata siapa sih? "Perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan!"

Nah, apa saja sikapnya, cek di sini!

1. Kelewat santuy di kendaraan umum.

Entah di bus, pesawat, atau kendaraan apa pun, apa yang kamu rasakan jika penumpang di belakangmu menjulurkan kakinya ke depan? Kadang terasa ada yang menyodok kursi yang kamu duduki, kadang kaki itu muncul di sela-sela kursi bagian bawah. Menyebalkan kan?

Begitu pun sebaliknya, hindari perilaku demikian saat kamu berada di kendaraan umum. Kecuali kalau kamu memang terlahir sebagai makhluk menyebalkan.

2. Melototin kerjaan orang.

Ini aku rasakan sendiri, makanya sejak dulu posisi laptop atau PC biasanya kuatur menghadap dinding (aku membelakangi dinding) agar tidak ada yang ngendon di belakangku untuk mengomentari apa pun.

Nyatanya bukan aku saja kan yang keberatan dengan tingkah demikian? Artikel ini poin-poinnya kuambil dari sumber, jadi tidak mengada-ada.

3. Nonton tapi ngoceh.

Entah spoiler atau apa pun, baik di bioskop maupun di rumah, siapa pun pasti terganggu jika nonton disambi mendengar celotehan. Jadi tinggalkan kebiasaan ini ya, Bos!

Baca juga: Bahasa Tubuh yang Memberi Pesan Tertentu

4. Mepet-mepet saat antre.

Konon, orang Amerika adalah yang paling kuat menjaga privasi. Betul, itu hanya "konon" alias belum terbukti kebenarannya. Di Amerika, katanya orang Cina suka kumpul hanya dengan sesamanya.

Pada dasarnya kita memang lebih nyaman berada di antara orang-orang yang kita kenal. Lah, apa rasanya kalau antre di antara para kisanak lalu ada yang dekat-dekat? Apalagi musim covid begini, ya jelas bikin ilfil!

5. Dikit-dikit hah, dikit-dikit hah!

Tidak ada orang yang suka jika ucapannya disela, namun kebanyakan orang merasa biasa-biasa saja saat menyela ucapan orang lain. Kenapa, ya?

Kalaupun terpaksa menyela, cobalah lakukan pada momen yang memang genting. Bukan sedikit-sedikit bunyi, yang itu merusak konsentrasi dan kenyamanan orang yang sedang bicara.

6. Mengekspresikan kekesalan.

Kamu boleh menyampaikan pendapat, bahkan jika kamu merasa keberatan dengan sikap seseorang. Ya seperti artikel ini. Tapi semua itu ada etikanya. Sangat tidak tepat menunjukkan ketidaksukaan dengan bermuka masam, mengerutkan dahi, apalagi sampai melotot.

Kalau yang diperlakukan begitu tipikal orang yang sabar, kamu mungkin aman. Tapi kalau dia temperamen, bisa baku hantam!

7. Membanting pintu.

Rasanya terlampiaskan ya kalau marah bisa membanting benda-benda, termasuk pintu. Jika dalam keadaan marah, kebanyakan orang mungkin maklum. Namanya juga lagi emosi.

Tapi kalau kamu sengaja membanting pintu, atau tindakan lain yang menghasilkan bebunyian dengan alasan agar orang mengetahui keberadaanmu, itu sungguh menyebalkan. Ucap salam kek!

8. Sok pintar.

Sebenarnya gestur bahwa kamu sudah tau tentang info yang disampaikan seseorang, itu bisa terbaca kok. Entah dari mata, tangan di belakang kepala, atau persilangan kaki. Tapi kalau kamu sampai mengucapkannya, itu hal lain yang tergolong kurang etis.

Lebih bijak kamu menahan diri dari gestur tersebut, alih-alih secara vulgar menyampaikan bahwa kamu sudah tau banyak. Bukan terkesan pintar, malah dipandang tidak beretika.

Baca juga: Kepala Siapa yang Pertama Kali Didatangi Kutu?

9. Mengabaikan keberadaan orang lain gara-gara HP.

Orang lain juga punya HP, Gengs! Tapi mereka juga punya akal dan perasaan, sehingga tidak terus memelototi HP sementara ia sedang berada di antara teman atau keluarga.

10. Ngetawain kesialan orang.

Jujur, aku sering gini sih. Refleks. Tapi biasanya ke orang-orang dekat. Kalau pada orang yang tidak dikenal, kuupayakan untuk menahan tawa, terlepas dari berhasil atau tidak.

 11. Menatap tanpa alasan yang jelas.

Hanya kucing yang boleh melakukan ini, sebab mereka begitu imut. Kalau manusia, jangan deh! Bikin rusak hati orang. Coba kalau posisinya dibalik, emang kamu suka dipandangi gaje?

Apakah kamu tergolong yang tidak suka dengan sikap-sikap di atas? Atau bisa menerimanya dengan lapang dada?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun