Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lawakan Masker di Negeri Nasi Kucing

5 Desember 2020   09:39 Diperbarui: 5 Desember 2020   09:43 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mbak istrinya Guru M, kan?" tanya seorang ibu saat kami bertemu di swalayan.

"Iya," jawabku, yang kemudian langsung menjadi awal perbincangan panjang.

Si ibu tidak memperkenalkan namanya, hanya memberi tau nama anaknya, yang gak ada hubungan dengan suamiku. Tentang rumahnya yang ternyata satu lokasi dengan rumahku, tapi beda blok, dan cerita menarik lainnya.

Gitu aja menarik? Itu hanya topik besar, tema spesifiknya lain waktu mungkin bisa kubagikan. Tapi yang kali ini yang menjadi kegelisahanku adalah, si ibu bercerita panjang lebar dengan lebih dulu membuka maskernya.

Setelah lama bercerita, ia akhirnya menyadari kalau aku tidak melakukan hal yang sama. Masker tetap kupakai saat bicara, dan membuatnya jadi agak salah tingkah.

"Pengap pake masker terus, Bu!" kata si ibu akhirnya.

Aku coba memaklumi, barangkali ia melakukan agar lebih sopan. Semoga ia juga maklum, aku melakukan sebaliknya karena ingin lebih aman.

Baca juga: Cara Mencuci Masker Kain

Dua hari sebelumnya, ada kejadian yang mirip dengan hari itu. Ketika aku tengah mengantre di salah satu faskes, seorang bapak yang ketika datang telah mengenakan masker mendekat ke petugas.

Ia bertanya pada petugas yang mengenakan APD lengkap. Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, tapi yang menarik perhatianku adalah, si bapak justru membuka maskernya ketika bicara.

Petugas berusaha menjaga jarak, ia mundur. Tapi si bapak justru maju, dan agak meninggikan suaranya. Untung petugasnya baik. Ia mendengarkan tanpa reaksi berlebihan, tebakku, ia diam karena berdoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun