Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Suami-suami Toxic

2 Desember 2020   06:23 Diperbarui: 2 Desember 2020   17:16 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan tubuh kurus dan mata cekung, ia duduk sejajar dengan sepeda. Anak itu tak lepas dari tangan, alih-alih pandangan. Sepeda itu, dengan anak di atasnya, tak bergerak jauh melebihi gapaian tangan sang ibu.

Ternyata Y sangat menyayangi anaknya. Sedikit luka di tubuh si anak, balasannya adalah lebam di tubuh istrinya. Aku bergidik mendengar kisah itu.

Baca juga: Manusia Toxic Lainnya    

Suami Provokator

Bahwa perempuan itu tukang ngoceh dan ngedumel, satu planet tau. Itulah kenapa dipasangkan dengan laki-laki, agar dunia seimbang. Tapi akan jadi kacau ketika fungsi mengimbangi itu tak terlaksana.

Mungkin Z tak tau apa rasanya bersaudara. Hidup sebagai bujang yang jauh dari keluarga, lalu menikah hanya membawa diri sebatang kara.

Begitu masuk dalam keluarga besar, rumah yang tadinya tenang mulai bergejolak. Z tak suka pada saudara istri maupun ipar lain yang ada di rumah mertua, tempat ia baru saja diterima.

Belum sebulan Z menjadi anggota keluarga besar, ia berhasil mengusir cucu mertuanya dari rumah utama. Untuk berikutnya, nampak jelas Z berusaha agar hanya ia dan istri saja yang ada di rumah tsb.

Awalnya kupikir perbuatan Z karena curhatan istrinya. Ternyata sebaliknya, justru Z lah yang mengajari istrinya agar menangis di depan kakak kandung untuk mendapat simpati. Z yang meminta istrinya protes soal jatah tanah untuk mereka, Z bercerita tentang apa saja isi rumah pada tetangga, sesuai imajinasinya.  

Di lain kesempatan, ketika mertua Z menjual tanah miliknya pribadi. Di hadapan istri dari ipar yang setiap bulan membantu ekonominya, Z menyinggung soal uang mertua yang menurutnya dipakai ipar untuk usaha. Enak dong! Kata Z, yang membuat istri ipar yang tak terima.

Nyaris setiap bulan ada saja masalah keluarga besar yang berawal dari mulut atau tangan Z, tapi istrinya tetap menjadi pembela dan pendukung suaminya. Namanya juga sejoli, penonton tau apa!

Tiga kisah nyata di atas hanya sebagian sangat sedikit dari jutaan kasus serupa. Para kepala keluarga yang tak bisa membedakan antara pemimpin dan penguasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun