Ingin pisah sejak lama, tapi khawatir membebani orangtua. Akhirnya berusaha menerima takdir walau berulang-ulang mengaku menyesal menikah.Â
Baca juga:Â Anak Bisa Depresi Karena Orang TuaÂ
Jangan Sampai Anakku Terluka!
Kakakku punya cita-cita menikah dengan anggota militer. Ketika akhirnya ia dipinang warga sipil, hendak ia turunkan cita-cita itu padaku. Kutolak mentah-mentah.
Selain karena tak ada anggota militer yang tertarik padaku, haha, aku juga trauma dengan pernikahan orang lain yang ceritanya sampai ke telingaku.
Dulunya Bang Y adalah idola perempuan se-RW. Banyak gadis tertarik padanya, sementara aku masih remaja yang ribet dengan PR.
Bang Y seorang anggota TNI, wajahnya aku tak ingat. Tapi tebakku seragamnya itulah yang menarik hati banyak perempuan. Kabarnya lagi, ia suka menraktir.
Ketika datang kembali dari mudik, gadis-gadis satu RW patah hati. Bang Y telah menikah di kampung, ia datang kembali bersama istrinya.
Bisa dibilang, banyak yang iri pada istri Y. Gadis kampung, berhasil menggaet seorang tentara. Pasti hidupnya bakal enak hingga tua.
Tapi tidak begitu yang berikutnya beredar. Dari berbagai sumber lambe-lambean yang datang ke warung Mamak, mereka bercerita bahwa pada tubuh Y kerap terlihat lebam. Apalagi mereka tinggal di rumah couple, tetangga sebelahnya sering mendengar bentakan dan pukulan dari rumah Y.
Mungkin itu acara TV yang kelewat keras. Ya kan! Aku hanya tau istri Y bertubuh kurus, tidak "mengembang" sebagaimana umumnya perempuan yang telah menikah. Kata orang, itu efek makan ati.
Yup, tidak ilmiah. Sampai kemudian untuk suatu keperluan, aku melihat perempuan itu menjaga anaknya bermain sepeda, persis seperti baby sitter menjaga anak majikannya.