Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mak Milenial Vs Bocah Alpha

21 November 2020   08:44 Diperbarui: 21 November 2020   08:48 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi Syarifah Lestari

Waktu kecil, ada beberapa kakak yang sering mengajakku jalan-jalan. Mereka mengenalkanku pada banyak hal baru. Ketika lewat usia remaja, dan mereka menyadari kemampuan komputer dan bahasa Inggrisku mengungguli mereka, antara takjub tapi datar di antaranya bilang, "Anak-anak sekarang memang lebih pintar dari kito!"

Awalnya aku agak jemawa. Tapi seiring bertambahnya umur, aku sadar. Bukan akunya yang pintar, tapi merekanya yang standar. Dasar adik durhaka!

Blogger vs Youtuber

Menjadi narablog setelah orang "terbang" dengan konten videonya, membuatku seperti ketinggalan zaman. Di beberapa grup FB, ada yang mencela begitu. Hari gini masih ngeblog? Orang sudah jadi Youtuber semua!

Temanku menjawab simpel. Memang betul sekarang zamannya konten video, tapi masalahnya, kamu bisa buat yang bagus? Kalau bisa, ya buat sana!

Nah terjadilah, mengotak-atik video ternyata butuh waktu yang jauh lebih lama ketimbang mengotak-atik kata. Apa pun aplikasi yang digunakan, butuh kesabaran ekstra.

Tapi itu menurutku. Tidak demikian dengan anak-anak. Sambil haha-hihi mereka membuat video kolaborasi. Ambil foto di sana, akting di sini, bikin drama, mainkan filter.

Tanpa script, cukup modal celoteh. "Nanti Adek kayak gini ya!", "Mukonyo agak marah ceknyo!", "Nanti Kakak edit lagi yang tadi, potong be itu!"

Selesai kututup artikel, selesai pula mereka dengan videonya. Aku masih harus membuat gambar yang relevan atau mencari ilustrasi yang pas dari penyedia gambar legal. Mereka tinggal nobar sambil haha-hihi lagi.

Baca juga: Dulu untuk SEO, Sekarang demi Job Review 

Saat gawai yang mereka pakai sudah beralih tangan, kulihat apa yang mereka buat. Memang gak wah-wah amat kayak video yang trending di Youtube (tapi list trending itu sendiri lebih dari separuhnya tak masuk standar sehat versiku. Anak-anak kularang menontonnya).

Meski begitu, kusadari, aku mungkin bisa membuatnya. Tapi jelas tidak telaten. Mengulang yang keliru, menambahkan yang kurang, memperbaiki yang salah. Rasanya, kutukan zaman menimpaku!

Kuakui, mereka lebih unggul dalam mengolah fitur HP/tablet, tapi tidak kusuarakan seperti kakak-kakakku dulu. Khawatir anakku jemawa. HP zaman sekarang berbeda dengan komputer zamanku dulu.

Bermain dengan yang Lebih Tua

"Jangan main samo orang besak, gek diolo'i!" pesan seorang tetangga pada anaknya.

Aku tau kok, yang dimaksud itu aku. Padahal apa yang mau diporotin? Wong anaknya gak punya duit jajan, justru jajanku lebih banyak.

Salahku hanya aku tak punya adik, jadi otomatis saja dunia membuatku suka bermain dengan yang lebih kecil. Kakakku seabrek-abrek, kalau main aku jadi anak bawang. Ikut sembunyi tapi gak ada yang nyari. Di mana serunya?

Lagi-lagi zaman membuktikan perubahannya. Ketika anak-anakku dan temannya bermain dengan yang lebih tua, mereka pulang membawa "oleh-oleh" yang tak terduga.  

Salah satu permainan favorit kami adalah permainan ABCD Ada Berapa. Konsepnya kubuat lebih "serius". Kami mengadu jari, lalu menuliskan kata dengan awal huruf hasil hitung jari sebanyak 5 kata.

Pemain yang kata dalam daftarnya sama dengan kata yang sudah ditulis pemain lain, dia kalah. Jadi bukan sekadar mencari kata dengan awalan huruf tertentu, mereka dituntut kreatif mencari kata yang tidak biasa.

Baca juga: PJJ, Potongan Kisah Pandemi 2020

Maka terpilihlah huruf J, saat suatu kali kami bermain. Ada jaring, jungkat-jungkit, jasa, dll. Tau-tau muncul kata "Jung-kook" yang ditulis "junkok" oleh si kakak.

"Apa itu, Kak?" yang kutau jongkong, makanan mirip bubur sum-sum.

"Bi-ti-es,Mi!" jawabnya. Hm, padahal tak pernah sekalipun tayangan BTS muncul di rumah ini.

"BTS tu apo?" aku sok lugu, dalam rangka menginterogasi.

"Yang kayak Black Pink, tapi cowok-cowok."

"Kakak nonton Black Pink di mano?"

"Di HP Kak %&*^*&(*&."

"Terus Kakak ngefans lah samo si Jungkook tu?"

"Kakak nyebut be, Mi. Dak tau yang mano yang Jungkook tu. Perasaan mukonyo samo semua!"

Oh syukurlah. "Besok dak usah main samo orang besak!" pesanku akhirnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun