Dari judul, aku kok kesannya sotoy ya. Tapi ini keyakinan yang mendasar loh. Bertahun-tahun aku melihatnya, di banyak tempat, dilakukan oleh banyak orang.
Coba ingat-ingat, kira-kira adegan apa yang kumaksud? Yakin deh banyak yang gak ketebak. Ini penulis makin menjadi-jadi sotoynya.
Jawabannya, meniup makanan. Tuh, bener kan?
Aku paling risih melihat orang makan dengan tangan kiri dan atau meniup makanannya. Kadang refleks saja menegur, kesannya cerewet banget jadi orang.
Bahkan anak pertamaku kupindahkan sekolah, salah satunya karena teman-temannya sering makan dengan tangan kiri di depan gurunya, dan tidak ditegur. Remeh banget.
Aku bukan orang yang religius, hanya saja setelah membaca bahwa Nabi Muhammad saw melarang makan tangan kiri dan meniup makanan, ya sudah. Larangan itu berusaha dipatuhi, meski hikmahnya belum kutemukan. Pokoknya manut, beliau itu maksum.
Nah, baru kemudian, kutemukan informasi terkait meniup makanan. Kenapa kukatakan berbahaya? Ini penjelasannya. Â Â
Rasulullah Melarang Meniup Makanan
"Nabi (shallallahu 'alayhi wasallam) melarang bernapas di dalam gelas atau meniup isi gelas." (HR Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).
Dikutip dari health.grid.id (13/3/2020), dampak buruk dari meniup makanan di antaranya menyebabkan perpindahan virus dan bakteri dari mulut ke makanan, menyebabkan penyakit jantung (akibat perpaduan H20 dan CO2 yang menghasilkan asam karbonat), gangguan lambung, dan batu ginjal (efek dari bertemunya CaO dan CO2 yang mengakibatkan CaCO3, alias batu kapur).
Staphylococcus, streptococcus, Corynebacterium, Haemophilus, dan Neisseria, adalah bakteri yang biasa ditemukan dalam pernapasan normal. Itu karena ukuran partikel yang kecil ternyata cukup besar untuk mikroba tersebut.
Baca juga:Â Baca Cerpen Biar Sehat!