Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Berantakan, Kreatif atau Gangguan Mental?

20 Oktober 2020   17:15 Diperbarui: 20 Oktober 2020   17:19 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berantakan (kompas.com)

Di salah satu kawasan cukup jauh dari rumahku, sejak dulu sekali ada rumah yang membuatku bergidik sekaligus bersyukur.

Bergidik, saking seram penampakan rumah itu. Bukan seram karena sepi atau mengerikan. Bahkan rumah itu berada di kawasan yang ramai lalu lalang kendaraan, sekaligus padat penduduk.

Nampak seram karena sampahnya luar biasa! Ada anjing yang suka berkeliaran di sana. Kain-kain serupa lap dijajar di pagarnya. Ada kayu, ban, dan macam-macam sampah memenuhi halaman samping dan depan rumah itu.

Aku tidak berani mengambil gambarnya, khawatir ada penghuni di dalam, lalu dia ngamuk karena tersinggung. Aku yakin ada orang, karena ada sepeda motor yang biasa parkir di halamannya.

Rumah itu bisa dikatakan dalam kondisi bagus. Mungkin jika keadaannya "normal", merupakan hunian warga menengah atas. Menurut temanku yang keluarganya merupakan warga setempat, rumah itu memang dihuni seseorang.

Konon, di sana tinggal seorang gadis yang bekerja sebagai tenaga kebersihan di salah satu rumah sakit pemerintah di kota ini! Toenk!

Tapi untunglah ada orang seperti itu. Setidaknya aku bukan yang paling berantakan di dunia. Di bawah bumi masih ada bumi. Asli ngarang.

Baca juga: Sikap dan Kebiasaan Para Miliarder

Punya teman atau saudara berantakan? Atau kamu sendiri? Acung deh. Tidak perlu malu, karena Allah menciptakan semua manusia punya kelebihan dan kekurangan. Termasuk orang yang berantakan.

Melihat meja kerja atau kamar seseorang berantakan, mungkin kamu akan memvonis penghuni tempat itu adalah orang yang malas. Tapi jangan buru-buru melihat sisi negatifnya ya, kamu perlu ingat baik-baik kelebihannya sebelum melabeli seseorang.

Orang Berantakan Cenderung Kreatif

Dikutip dari youthmanual.com (18/12/17), menurut penelitian yang dilakukan oleh Kathleen Vosh dari University of Minnesota Carlson School of Management, orang-orang berantakan cenderung lebih kreatif dibandingkan orang yang teratur.

Karena suasana kamar yang berantakan membuat seseorang memandang segala sesuatu tidak pada tempatnya, alias di luar kebiasaan. Tidak percaya? Coba cari gambar meja kerja orang-orang jenius atau kreatif di Google.

Karena berantakannya bawaan otak, jadi jangan sengaja-sengaja berantakin kamar atau meja kerja supaya disebut kreatif, ya. Ini bukan tips!

Tidak Mudah Stres

Meskipun kamar atau meja kerjanya berantakan, pemilik tempat biasanya dengan mudah menemukan barang-barang mereka.

Di antara barang-barang tersebut, yang paling sering digunakan adalah yang paling mudah diakses oleh pemiliknya. Ini menunjukkan orang berantakan pandai memilih, mana yang penting mana yang tidak terlalu, atau kurang penting.

Di kehidupan sehari-hari, "keahlian" ini diperlukan untuk memilah antara hal yang prinsip dan urgent dengan yang sekadar "drama numpang lewat".

Salah satu penyebab stres karena kita memikirkan semua hal, dan mengkhawatirkan macam-macam kemungkinan yang belum tentu terjadi.

Tidak Gampang Memvonis Orang Lain

Jangan menilai buku dari covernya, tapi dari harganya! Hehe, bukan. Kebanyakan kita menilai orang lain dari penampilan.

Seperti di sinetron, yang rapi dan cantik pasti hatinya baik. Tokoh antagonis diperankan oleh yang kurang cantik, atau dibuat tidak cantik dengan akting cemberut dan sinis. Padahal di kehidupan nyata tidak begitu.

Orang berantakan tidak ambil pusing dengan penampilan orang lain. Baginya, hati dan sikap seseorang jauh lebih penting daripada penampilan.

Orang berantakan juga tak suka merecoki pekerjaan temannya. Wong beres-beres saja ia tak sempat. Asal tidak mengganggu urusannya, berteman dengan orang berantakan dijamin bebas pertikaian.

Baca juga: Stres Gara-gara Nilai Sekolah

Sayangnya apa yang kupaparkan di tengah hingga akhir artikel ini, tidak sejalur dengan rumah sebagai pengantar di awal. Sebab berantakan tidak sama dengan jorok.

Kalau boleh menebak, sepertinya penghuni rumah tsb adalah seorang hoarder. Yakni penimbun sampah yang sebenarnya mengalami gangguan mental, tanpa ia sadari.

Tapi itu hanya sebatas asumsi. Bisa jadi dia memang sosok yang sangat kreatif. Sangat-sangat kreatif, sampai bablas. Positive thinking saja.

Kalau suatu saat takdir mempertemukan kami sebagai teman, mungkin ia bisa kuajak main-main ke psikiater. Kalau sekarang, mentalku sendiri belum cukup kuat. Melihat anjingnya saja aku sudah cemas.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun