Ketika Psikopat Jatuh Cinta, Ini 3 Fasenya

Mendengar atau membaca kata psikopat, biasanya yang terbayang di benak kita adalah pisau, darah, Joker, mutilasi, pembunuh berantai, dst.  

Gak gitu juga Gengs! Tidak semua pelaku kejahatan adalah psikopat. Dan tidak semua psikopat selalu berurusan dengan darah.

Bakat sadis orang dengan gangguan kepribadian semacam ini lebih nampak dari sifat manipulatif dan kesenangan mereka melihat penderitaan orang lain. Soal sikap dan penampilan, jauh dari kesan brutal!

Jadi tak heran, mereka juga nyemplung ke urusan ekonomi, bahkan cinta. Bukan melulu kriminal sampai bunuh-bunuhan.

Aku sendiri mengalami, bagaimana seorang psikopat berhasil mengeruk keuntungan dari komunitas, dengan memotivasi orang lain agar banyak bersedekah. Hasil sedekah dari orang banyak, lalu diperlihatkan kepada khalayak dengan cara yang begitu berkesan, seolah itu adalah pemberiannya.

Dalam urusan cinta, tak kalah apa yang diperbuat oleh seorang psikopat terhadap korbannya. Kamu yang sedang bucin, berusalah agar tetap waras. Cinta memang buta, tapi tidak bego.      

Baca juga: Agar Hantu Tak Lagi Menyeramkan

Dikutip dari pijarpsikologi.org (11/6/18), seorang psikopat ternyata bisa jatuh cinta. Bedanya dengan orang normal, psikopat memiliki 3 fase yang mungkin tidak disadari bahwa itu adalah tanda ada masalah di otak mereka.

3 Fase yang dilalui atau dilakukan seorang psikopat saat jatuh cinta adalah sbb:

Fase  Idealize

Pada fase ini, seorang psikopat akan memberi banyak hadiah dan sanjungan pada pasangannya. Ia juga akan tampil sebagai sosok penyayang dan penyabar, yang membuat pasangannya merasa sangat dicintai. Ingat, sifat utama dari seorang psikopat adalah manipulative. Jadi pada fase ini, ia pasti lihai sekali!

Fase Devalue

Ketika pasangannya merasa nyaman dan balas mencintainya, seorang psikopat justru mengurangi kadar cintanya pada pasangan. Sikap negatif perlahan muncul, tapi pasangan telanjur mencintai, ditambah kenangan indah pada Fase Idealize.