"Boleh, tapi jelas dulu konsepnya. Harus manfaat untuk penonton." Mereka pun berpikir keras. Saking kerasnya, sampai sekarang belum ketauan mau buat konten apa.
Kusarankan ilmu pengetahuan, mereka sendiri tak tertarik. Aneh ya, padahal dulu maknya tergila-gila mencari tau, kenapa matahari tidak bisa dilihat. Kenapa hantu suka ketawa, kenapa begini begitu.
Terinspirasi salah satu tayangan anak, mereka ingin punya tim. "Kita shooting di lapangan, Mi!"
Baca juga: Main Rainbow Foam di Rumah yuk!
Padahal maknya cari kaus kaki hendak ke warung aja malas, alih-alih ngumpulin massa di lapangan.
Kemudian, datanglah tugas sekolah. Baik kakak maupun adek, walau tidak pada waktu yang bersamaan, diminta memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris.
Gayanya mau acting seperti youtuber, cuma ngucap salam dan bilang "my name is ..." aja bolak-balik ulang rekam.
"Malu, ini ditonton kawan-kawan dak sih?" keluh keduanya.
"Bukan. Presiden yang nonton!"
"Hah?"
"Presiden nonton berita. Sudahlah, bilang ke ibu guru, anaknya malu."