Dikutip dari alodokter.com (6/6/18), orang dengan insomnia memiliki risiko lebih besar mengidap penyakit berat seperti stroke, serangan jantung, kanker, sampai gangguan mental.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan seseorang sering mengeluh sakit dan sembuh lebih lama karena daya tahan tubuhnya menurun. Tak sampai di situ, mudah lupa dan mengalami penuaan dini juga merupakan efek dari kurang tidur.
Sebaliknya, kebanyakan tidur pun tak kalah mengerikan akibatnya. Kukutip dari lifestyle.kompas.com (7/12/19), tidur lebih dari 8 jam sehari bisa menyebabkan depresi, gangguan jantung, diabetes, obesitas, dll.
Bukan hanya kebanyakan tidur, kebiasaan begadang juga memberi efek seperti yang kusebutkan di atas.
Manfaat Bangun Pagi dan Cara Melakukannya
Seorang kawan pernah bilang, kalau ia kesiangan salat Subuh, bisa dipastikan seharian itu urusannya akan berantakan. Nyatanya, bangun lebih pagi memang memberi manfaat luar biasa.
Masih dari situs alodokter, bangun pagi disinyalir membuat seseorang lebih aktif di hari tersebut. Mereka punya lebih banyak kesempatan untuk olahraga dan aktivitas lain tanpa diburu waktu.
Yang lebih mengejutkan, kebiasaan bangun pagi dapat membuat seseorang hidup lebih bahagia. Bangun pagi tanpa kekurangan jatah tidur membuat seseorang memiliki mental yang sehat, mood yang baik, dan lebih berprestasi.
Bagaimana caranya agar bisa bangun pagi? Berikut kuringkas dari sumber yang sama, ditambah pengalaman pribadi:
1. Matikan lampu dan benda elektronik 1 jam sebelum tidur.
Kebiasaan tidur dengan HP atau TV menyala adalah kebiasaan buruk yang harus dihindari. Notifikasi maupun gelombang yang dipancarkan benda elektronik dipercaya dapat memengaruhi kerja otak selama tidur.
Selain itu, paparan cahaya dari lampu maupun HP dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu munculnya kantuk.
2. Setting waktu.
Orang dewasa biasanya tidur 6-8 jam sehari. Jika kamu terbiasa tidur 7 jam dan harus bangun pukul 4 pagi, artinya kamu harus sudah tidur pukul 9 malam.