Bagaimana jika di tengah malam, yang mengetuk itu adalah rampok?
Kemudian suatu hari, Mamak akhirnya bercerita. "Dulu, waktu kalian masih kecil-kecil, ado orang ngetok pintu mau belanjo. Karena sudah malam, dak dibukakan Bapak. Orang itu marah, rumah kito dilempari.
Besoknyo lagi, ado api di dekat kalian tidur. Pokoknyo setiap malam ado be ulah orang tu. Entah ngelempar, entah mukulkan parang ke dinding, gara-gara Bapak dak mau ngeladeni mereka malam-malam."
Tahulah kami, ternyata Bapak trauma dengan kejadian di masa aku bahkan belum lahir. Yang disebut Mamak "kalian", itu kakak-kakakku.
Itu zaman dulu ya! Zaman sekarang ... eh ternyata masih banyak yang rese' sama tetangga. Bahkan di negara maju.
Adalah Jennifer McLeggan, seorang ibu tunggal yang tinggal di Valley Stream, desa di Nassau County, New York, Amerika Serikat.
Jennifer menjadi korban tindakan rasis oleh tetangganya. Hari gini, masih ada tetangga yang mengintimidasi orang lain karena warna kulit!
Yup, Jennifer seorang perempuan kulit hitam. Yang memalukan, pelakunya seorang laki-laki! Kurang kerjaan banget si bapak ini. Julid kok sama cewek!
Selama 2,5 tahun tinggal di sana, Jennifer puas dikirimi kotoran anjing, bangkai tupai, bahkan si tetangga level amit-amit ini mondar-mandir bawa senjata di dekat rumahnya. Serem gila.