Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngawur! Dua Kambing Jadi Penumpang Ambulans di Lumajang

28 Juni 2020   21:45 Diperbarui: 28 Juni 2020   21:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar video/antaranews.com

Kita tentu belum lupa sekian banyak kasus ambulans yang terhalang pengendara lain di jalan raya. Dari sekadar keributan, sampai pasien yang akhirnya wafat di perjalanan. Siapa yang mengakibatkan itu semua?

Aku punya pengalaman sendiri di tahun 1997 dulu. Kala itu kami akan pulang ke Kota Jambi, dari Sungai Bahar, salah satu kecamatan yang terkenal dengan hutan sawitnya di Provinsi Jambi.

Aku tak paham kenapa kami harus memakai ambulans, sebab aku hanya remaja kelas 1 SMP yang mengikut pada kakakku dan kawan-kawannya.

Sebagian penumpang ambulans memang tenaga medis yang ditugaskan di salah satu desa di Sungai Bahar. Mungkin itu sebabnya ambulans bisa dipinjam, meski keadaan tidak darurat sama sekali.

Selama perjalanan semuanya aman nyaman, jauh lebih menyenangkan daripada naik angkutan umum. Bahkan ketika telah memasuki wilayah dengan aspal yang mulus, ambulans ngebut seolah benar-benar diburu waktu.

Makin dekat ke kota, lalu lintas makin ramai, ambulans tak bisa ngebut. Untuk menyiasatinya, sopir menyalakan sirine. Tak hanya diberi jalan lebar, bahkan kami tak perlu repot-repot berhenti di lampu merah. Seolah melintasi tol sepanjang perjalanan.

Jadi ketika puluhan tahun kemudian banyak kasus di mana pengendara tak percaya ambulans benar-benar membawa pasien, aku menduga salah satu sebabnya adalah seperti yang dilakukan oknum di atas.

Bisa jadi, ada banyak ambulans lain yang juga digunakan tidak sebagaimana mestinya, sehingga masyarakat kemudian berprasangka kebanyakan begitulah ambulans dioperasikan. Hanya untuk mengelabui pengendara lain.

Kasus yang terjadi di Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir, Lumajang, tak kalah konyol dari ambulans yang dipakai untuk membawa penumpang yang bukan pasien.

Sebuah video amatir berhasil merekam sebuah ambulans desa yang digunakan untuk mengangkut kambing. Iya, kambing!

tangkapan layar video/antaranews.com
tangkapan layar video/antaranews.com
Di masa pandemi seperti ini tentulah ambulans tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka mempermudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan, terutama dalam kondisi darurat. Apa daya, keluarga kades menggunakan kendaraan yang sedianya untuk orang sakit sebagai alat angkut ternak.

Selain penggunaan fasilitas negara untuk keperluan pribadi, jelas tak etis menjadikan sebuah ambulans sebagai kendaraan pengangkut kambing. Ambulans diperuntukkan bagi pasien, yang butuh kondisi tak sekadar layak, tapi juga bersih.

Benar-benar tak masuk akal menjadikan kendaraan medis sebagai angkutan kambing. Parah!

Untunglah pejabat berwenang bertindak cepat. Ambulans tersebut kemudian ditarik, dan kades setempat diperiksa inspektorat.

Kukutip dari kompas.com (27/6/20), Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, telah menginstruksikan camat setempat untuk melakukan pembinaan agar hal serupa tak terulang lagi.

Menurutnya, ambulans tersebut berasal dari program bantuan yang diberikan Pemkab Lumajang untuk masyarakat desa bersangkutan. Program ini bahkan mendapat apresiasi dari Kementerian Kesehatan RI, karena faktor kemanfaatannya yang begitu besar.

Sangat memalukan kan, diberi bantuan malah disalahgunakan. Ngawur!

sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun