Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mentalitas Kepiting di Sekitar Kita

30 Mei 2020   14:09 Diperbarui: 30 Mei 2020   14:10 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski kepiting mungkin tidak berniat demikian, tapi tingkah mereka kemudian melahirkan istilah untuk sikap yang mirip. Mentalitas kepiting.

Crab mentality atau mentalitas kepiting adalah sikap mental seseorang atau sekelompok orang yang tidak suka melihat kesuksesan orang lain. Rasa cemburu membuat orang-orang dengan sifat ini cenderung menjatuhkan orang lain agar senasib dengannya.

Di banyak tempat kita bisa menemukan orang dengan mental seperti ini. Di kantor, kampus, atau di lingkungan rumah. Atau malah kita sendiri yang punya sikap demikian?

Solusi
"Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya, atau saudaranya sesuatu yang menarik hatinya (dikaguminya), maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan berkah." (HR. Abu Ya'la).

Dengan mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya, kita pun akan mendapatkan apa yang kita doakan. Keyakinan itu seharusnya mampu mengikis rasa iri, karena harapan bahwa yang didapat orang lain akan juga kita dapatkan.

Keyakinan itu memang tidak serta merta muncul ketika kita berdoa, tapi bisa diupayakan dengan berlatih. Latih diri berlapang dada melihat kelebihan orang lain dan mensyukuri apa yang ada pada diri sendiri.

Oh ya, bagaimana caleg yang kusebutkan di awal? Aku bukan peramal dan tak percaya ramalan. Tapi analisisku sebagai penghuni kampung yang sama dibenarkan oleh fakta setelah pileg. Ybs tak mendapat satu suara pun dari tetangga yang ia beri sembako, amplop, dll.

Padahal kata ibunya, mereka semua berjanji akan mendukung anaknya. Janji tinggal janji, suara yang masuk pas sejumlah anggota keluarga caleg itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun