Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Patuhi MUI, Begini Cara Salat Idulfitri di Rumah

16 Mei 2020   21:10 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:17 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sudah sama-sama tahu, bahwa MUI mengeluarkan fatwa tentang salat Idulfitri di masa pandemi. Fatwa nomor 28 tahun 2020 itu dapat dibaca selengkapnya di berbagai laman.

Intinya adalah, jika kamu berada di wilayah yang Covid-19 belum tertangani dengan baik, maka salatlah di rumah. Salat Idulfitri berjamaah bersama keluarga lebih utama demi menjaga keberlangsungan hidup manusia.

Gampangnya, apa kata mayoritas ulama, kita ikut saja. Insyaallah lebih mudah dan lebih selamat.

Nah terkait salat Idulfitri di rumah, kita tentu agak asing dengan bentuk ibadah ini. Yang mana biasanya kita melakukan di masjid atau di lapangan. Makanya kusarikan sedikit dari laman terpercaya.

Sila disimak tata cara pelaksanaan salat Idulfitri berjamaah di rumah, berikut ini.

  1. Pastikan jumlah makmum sedikitnya tiga orang, total jamaah jadi empat dengan imam.
  2. Lakukan dua sunnah sebelum salat Idulfitri: mandi dan sarapan. Lebih utama sarapan dengan kurma dalam jumlah ganjil.
  3. Waktu pelaksanaan salat Idulfitri bersifat longgar. Bisa dikerjakan sejak syuruq (sekira 15 menit setelah matahari terbit) hingga menjelang waktu Zuhur.
  4. Niat salat Idulfitri cukup dipahami dalam hati (bahwa kita akan melaksanakan salat Idulfitri karena Allah). Tapi jika mengucapkan niat, oleh beberapa ulama juga tidak dimasalahkan.
  5. Lakukan takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah. Doa iftitah ada beberapa versi, sila pilih yang mana saja.  
  6. Setelah doa iftitah, lakukan takbir zawaid sebanyak 7 kali. Sebagian ulama berpendapat 7 takbir ini juga termasuk takbiratul ihram pertama tadi. Sebagian lagi memisahkan takbiratul ihram dengan takbir zawaid. Silakan ambil pendapat yang mana saja.
  7. Di antara takbir, kita membaca zikir. Umumnya bacaan subhanallah walhamdulillah walaa ilaaha illallahu. Boleh juga diganti dengan bacaan zikir yang lain.
  8. Setelah 7 takbir, lanjutkan dengan membaca al-Fatihah dan surah yang disunnahkan (Al-A'la di rakaat pertama dan al-Ghasyiyah di rakaat kedua) atau surah lain yang lebih mudah. Lalu rukuk, i'tidal, dst, sampai berdiri kembali seperti salat biasa.
  9. Lakukan takbir zawaid seperti rakaat pertama, sebanyak 5 kali. Dilanjutkan membaca al-Fatihah dan surah pilihan. Lalu rukuk dst sampai salam.
  10. Untuk khutbah, jika salat Idulfitri dilaksanakan di rumah, khutbah tidak perlu dilakukan. Hal ini pernah dicontohkan seorang Sahabat, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, yang salat Ied di rumah bersama keluarga dan budak-budaknya tanpa khutbah.

Cuma 10 poin, ringkas banget kan? Baca dari sekarang deh, biar di pagi lebaran nanti tidak gamang. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun