Yang lebih konyol, di sebuah grup literasi seseorang membagikan info tentang rekrutmen santri untuk dijadikan "dai milenial". Mungkin maksudnya agar lebih fenomenal, kekinian, dan wah wah lainnyalah.
Di bagian syarat, tertera pada baris awal; maksimal berusia 11 tahun. Lah!
Jadi kutanya, yang lahir tahun 2000 saja sekarang usianya sudah 20 tahun. Gimana mau jadi milenial?
Yang mengirim info justru ngegas. Katanya komentarku tidak ada substansinya dengan info yang diberikan. Kalau mau, baca. Tak suka, tinggalkan! Begitu balasnya.
Lucu deh ente. Bahkan kalau grup itu "cuma" grup RT atau grup lawakan muncul dadakan, aku tetap akan meluruskan. Karena bagiku penting, supaya kesalahan jangan terus berulang. Salah pakai istilah memang terkesan remeh, tapi pada lingkungan tertentu, itu menunjukkan kadarmu.
Syukurnya, ketika hal yang mirip terjadi di WAG lain, anggota yang keliru di grup ini justru mengucap terima kasih. Bukan padaku sih, gak penting juga. Tapi pada seseorang yang kemudian menjelaskan detail terkait kata milenial.
Gampangnya begini, milenial adalah mereka yang sudah atau masih sekolah ketika Panji Manusia Milenium turun ke Bumi. Gak kenal? Berarti kamu bukan milenial!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H