Kamu tentu termasuk yang berharap, musim panas yang sebentar lagi tiba, mampu membunuh virus Corona. Artikel yang ini membantah dengan dalil ilmiah, artikel sana membenarkan, pun tak kalah ilmiah. Alhasil, balik-balik lagi ke harapan.
Jadi sebenarnya, mati enggak sih?
Bahwa virus Corona mati pada suhu 56 derajat Celsius, benar adanya. Tapi, bukan Corona penyebab Covid19. Melainkan virus Corona yang menyebabkan SARS (sehatq.com).
Sedangkan riset yang dilakukan di University of Aix-Marseille, Prancis, menemukan bahwa virus yang menempel pada monyet tidak terpengaruh oleh suhu panas.
"Virus dapat dibunuh di dalam aerosol dari sinar matahari. Artinya, tanpa paparan sinar matahari langsung, tak terlihat adanya tanda-tanda virus yang hilang selama observasi enam puluh menit," kata peneliti, yang dikutip Daily Star.
Menganalisis alinea di atas, kita masih patut berharap pencegahan maupun pemulihan Covid19 dapat dilakukan salah satunya dengan berjemur. Di musim hujan pun, jika tidak sedang hujan, dan matahari muncul, berjemur masih dapat dilakukan.
Meski demikian, para peneliti mengingatkan, paparan sinar matahari langsung tidak kemudian membebaskanmu untuk berkeliaran. Tetap jaga jarak, dan berjemur lebih karena ingin mendapatkan vitamin D, yang bemanfaat bagi imunitas.
Vitamin D dari matahari bisa didapatkan dengan berjemur sekira 15 menit antara pukul 10.00 hingga pukul 14.00, demikian disampaikan Dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum yang kukutip dari kompas.com.
Jadi, tetaplah berharap. Dan berjemur!
referensi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H