Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpin Sebelas Dua Belas dengan yang Dipimpin

28 Maret 2020   19:36 Diperbarui: 28 Maret 2020   19:40 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan terjadilah ....

Sore menjelang magrib, seorang tetangga datang. Ia menyampaikan undangan dari tetangga baru tepat di sebelah rumahnya. Syukuran rumah, itu bunyi undangannya.

Sebelum Corona mewabah, anakku biasa bermain di rumah tetangga yang mengundang ini. Atau kadang anaknya makan bersama anakku di rumah kami. Tapi begitulah, sejak Maret semua berubah.

Bersama tetanggaku itu, seorang ibu berdiri di sebelahnya. Barangkali itulah si empunya rumah. Terbukti saat wajahku (mungkin) memperlihatkan kekagetan (musim virus begini ada undangan?), ia seperti mengerling memberi kode.

"Kita-kita saja kok, Um. Sudah izin Pak RT juga," katanya.

Aku mengangguk mengiyakan. Tapi untuk datang? Entahlah.

Sepulangnya tetangga tadi, kuminta pendapat suami. Beliau berdecak, merasa kesal sepertinya.

"Itu masjid masih rame, Pak RT juga masih ke masjid. Katanya karena beliau Ketua RT, dak enak sama warga."

Laaah!

"Terus yang kemarin ngajak kumpul bikin disinfektan, itu inisiatif siapa?" tanyaku, teringat undangan konyol lainnya yang kemarin sampai ke telingaku.

"Sepertinya Pak RT juga!" jawab suami.

Jadi ceritanya, besok pagi warga akan berkumpul untuk membuat disinfektan bersama-sama. Waktu suami pertama kali menyampaikan berita itu, aku langsung ngomel. Sudah jelas hal yang paling efektif itu jaga jarak, kok malah kumpul-kumpul!

Bukannya disinfektan itu ada di macam-macam produk? Tinggal imbau pel rumah masing-masing. Kalaupun harus disinfeksi sekampung, Wali Kota sudah mengabarkan untuk lapor ke Damkar demi ajukan permintaan disinfeksi. Mereka punya alat dan armada, kalau tak salah info, pemohon cukup menyediakan bahan.

Sedang berpikir tentang pilihan kata untuk menolak undangan, suara mobil berhenti di depan rumah. Mbahnya anak-anak datang. Usia beliau 72 tahun. Sudah, nantilah memikirkan diksi, apa pun alasannya, aku gak bakal memenuhi dua undangan ngawur itu.

Kemudian buka Youtube, muncul Deddy Corbuzier di berandaku. Dari obrolan podcast-nya dengan Gubernur DKI, Anies Baswedan, Deddy bercerita tentang temannya yang baru berusia 28 tahun, tidak merokok, tidak punya penyakit bawaan, sekarang tengah berada di ruang ventilator.

Nah loh! Masih mau kumpul-kumpul?

Kupikir benar adanya ucapan almarhum Ustaz Arifin Ilham, "(lebih kurang) sifat pemimpin muncul dari orang-orang yang dipimpin. Orang-orang yang dipimpin, akan ikut sifat pemimpinnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun