Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tolong, Jangan Tebar Kepanikan, Kami Sudah Panik!

25 Maret 2020   09:14 Diperbarui: 25 Maret 2020   09:18 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/humaskotajambi | persiapan disinfeksi di Kota Jambi

Diberitakan bahwa menurut prediksi salah seorang ahli dari Australia, Indonesia akan mengalami badai Corona. Hal itu menurut sumber berita, disebabkan lambannya respons pemerintah terhadap wabah yang sudah jadi pandemic ini.

Sikap pemerintah yang mengentengkan Corona sejak awal juga sudah disayangkan banyak pihak. Ketika Wuhan bergolak di Desember 2019, pada Februari kita masih petentang-petenteng. Ini tweet presiden pada 17 Februari 2020:

twitter.com/jokowi
twitter.com/jokowi
"Saat daya saing pariwisata Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, wabah virus korona terjadi di Tiongkok. Salah satu yang sedang kita pertimbangkan untuk mengantisipasi dampak wabah ini ke pariwisata kita adalah pemberian insentif untuk wisatawan, termasuk travel bironya."

Kusalin apa adanya, tidak ada tambahan kecuali tanda kutip di awal dan akhir. Suamiku yang kegirangan saat dapat tiket pesawat murah dari Surabaya ke Jambi, akhirnya termenung juga.

Kompasiana pun sempat mengangkat isu wisata di tengah Corona pada topik pilihan editor.

Sereceh itu Covid19 di mata pemerintah kita. Wajar kalau masyarakatnya pun abai. Setelah Corona merebak bahkan masih bisa kumpul-kumpul cengengesan. Orang di luar sana yang justru ketar-ketir melihat keadaan Indonesia.

Tapi sudahlah, nasi sudah gosong. Dijadikan bubur pun sudah tak mungkin. Yang penting bagaimana tindakan kita sekarang.

Kekhawatiran pihak luar sebelum Corona dilaporkan muncul di Indonesia, terbukti sudah. Tapi menurut hematku, prediksi badai Corona sebaiknya tidak dimasukkan ke hati. Apa yang kita terlalu khawatirkan, justru benar-benar bisa terjadi.

Aku tidak punya kemampuan menjelaskan secara ilmiah. Tapi yang termudah adalah, jika kita khawatir, maka stres akan muncul. Stres membuat imun kita melemah, maka tubuh yang tadinya mampu melawan virus justru kurang tenaga untuk menghasilkan antibodi.

Syukurnya pemerintah kota dan provinsi di tempatku terbilang sigap. Bioskop dan pusat hiburan diinstruksikan agar tutup, terlepas dari dipatuhi atau tidak. Pasar tetap buka, meski dipenuhi hoaks akan tutup selama lima hari.

Menurut info dari Humas Kota, akan dilakukan disinfeksi pada 90 hari ke depan di seluruh wilayah Kota Jambi. Ini cukup menenangkan hati, semoga benar dilaksanakan dan efektif.

tangkapan layar Twitter | dokpri
tangkapan layar Twitter | dokpri
Kita berusaha berprasangka baik pada pemerintah. Jangan jadikan Corona sebagai bahan politik lagi. Pihak pemerintah pun sebaiknya bijak, kami mengharap keberpihakan Anda semua pada rakyat. Sudah-sudah jadi jongos!

Please jangan panik dan jangan tebar kepanikan! Lakukanlah yang terbaik sesuai porsi masing-masing. Tetap di rumah, jaga jarak, jangan tebar hoaks, banyaklah berdoa. Doa dengan penuh pengharapan. Tinggal itu senjata kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun