Setelah aku membagikan tautan cerpen ini di status WhatsApp, seorang kawan mengirim pesan terusan dari seseorang yang bertanya padanya.
Inti pertanyaan itu adalah, ia suka menulis cerpen, tapi oleh kawannya dikabari bahwa menulis cerpen itu haram, karena sama dengan berdusta.
Pengin banting HP, tapi sayang.
Ungkapan ini pernah pula dilontarkan seseorang padaku, dulu sekali. Aku lupa apa jawabanku. Sepertinya sih dengan emosi, namanya anak muda. Wong sekarang aja masih emosi.
Karena ia bertanya dari aspek agama, tentu jawabannya harus sesuai. Berdalil. Bukan semata mengandalkan logika. Ada sebagian ulama yang memakruhkan, ada juga yang membolehkan. Yang membolehkan berhujjah pada hadis:
"Sampaikanlah cerita-cerita yang berasal dari Bani Israil, dan itu tidaklah mengapa." (HR Abu Daud 3177).
Hadis lain yang diriwayatkan Imam Ahmad, dan disahihkan Al-Albani disebutkan dengan tambahan:
"Karena sesungguhnya dalam cerita-cerita itu (Bani Israil) terkandung cerita-cerita yang menarik." (Silsilah Ash-Shohihah 2926).
Cerita dari Bani Israil tidak semuanya benar, para ulama mengatakan bahwa hadis di atas menunjukkan bolehnya mendengarkan cerita-cerita Bani Israil yang menarik. Sekadar untuk hiburan.
Ibnu Hajar al Haitaimi, seorang ulama syafi'iyyah berpendapat, cerita yang sudah pasti kebohongannya, boleh diceritakan jika tujuannya untuk membuat permisalan. Sebagai nasihat.
Memang sih, ada orang yang kadang gak paham kalau yang dia baca adalah cerpen, buah imajinasi. Mungkin dulu waktu belajar mengarang dia ketinggalan di pagar sekolah.
Tapi apakah itu salah penulisnya?
Syeikh Utsaimin pernah ditanya tentang orang-orang yang intens menulis buku dengan bahasa memukau yang mampu menggugah para pembaca. Di dalamnya terdapat cerita-cerita khayalan, maka beliau pun menjawab:
"Tidak mengapa dengan itu jika dapat menyembuhkan berbagai permasalahan agama, akhlak, ataupun kemasyarakatan. Sebab menyampaikan permisalan dengan kisah-kisah yang tak nyata tidak mengapa, boleh. Bahkan sebagian ulama menyampaikan dengan beberapa permisalan yang disampaikan Al-Qur'an itu tidaklah nyata, hanya sebuah permisalan dari Allah. Seperti dalam firman-Nya surah an-Nahl ayat 76."
Kalau kita membaca Al-Qur'an dan tidak melewatkan terjemahannya, akan mudah ditemukan beberapa kali Allah membuat permisalan/perumpamaan. Tujuannya agar terjangkau bagi nalar manusia.
Pertanyaan dan pernyataan semacam pesan yang dikirim kawanku di awal umumnya dilakukan oleh mereka yang baru ngaji. Bagus kalau mereka bertanya, tapi tidak sedikit yang sotoy melempar vonis ke sana kemari.
Mereka mudah menyebutkan larangan ini itu semata-mata karena mereka tidak menyukai atau menggunakannya.
Misalnya orang yang tidak suka musik, begitu mendengar atau membaca pendapat tentang keharaman musik, langsung menyebarluaskan. Menghardik orang lain, memvonis, hingga menyakiti saudaranya.
Alih-alih mampu mendakwahi, oknum begini justru membuat orang menjauh.
Mereka menyesuaikan dalil dengan kebutuhannya untuk menyerang orang atau kelompok lain. Percayalah, yang tingkahnya seperti ini, paling banter baru ngaji tiga tahun. Malah kadang-kadang cuma tiga hari.
Begitu pula yang tidak menulis cerpen dan tidak suka membacanya. Ringan dan nikmat ketika menyebut cerpen haram. Soal dalil gampang, bisa disesuaikan.
Beda hal ketika yang ia dengar atau baca adalah hal yang biasa ia lakukan, atau malah jadi hobi. Baru ia cari pendapat lain yang bisa menenangkannya. Bukan hanya tidak adil, orang-orang seperti ini bahkan bisa merusak pandangan orang terhadap Islam dan kaum muslimin yang berhijrah.
Menasihati itu baik, tapi butuh cara yang baik. Kalau tak suka cerpen, ya enggak usah baca. Gak perlu kampanye. Di TV ada sinetron, pada berita ada simulasi. Di buku pelajaran ada contoh soal. Bahkan sekali waktu pasangan mungkin ngegombal, "Kalau aku jadi bunga, kamu jadi apa?"
Apakah kamu merasa sedang dibohongi?
"Bunga? Kamu itu manusia! Dasar pendusta! Pergi kau!"
Kan kacau dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H