Dalam hati, yes! Ada bahan cerpen.
Kedua, tipe ingin solusi.
Inilah idealnya curhat. Untuk dapat jalan keluar. Tapi wajib selektif! Sebab tidak semua orang punya kemampuan dan kemauan ini.
Lebih banyak orang dengan minat gosip yang tinggi ketimbang niat mencari solusi. Ya namanya juga manusia. Terlalu berharap pada hewan yang diberi akal, pasti kecewa.
Bagiku curhat terbaik itu dengan Allah. Gak buka aib, bahkan menjanjikan solusi yang kadang di luar nalar kita.
Ketiga, tipe butuh pembenaran.
Di antara semua yang pernah curhat padaku, orang-orang dalam kategori ini seolah punya rapor merah di kepalaku.
Gimana enggak. Mereka tanya, gimana ya? Tapi ketika diberi jawaban, malah berkelit. Tidak jarang kita disuguhkan cerita tentang buruknya sikap si A, makanya dia begini. Si B gak oke, itulah sebab dia begitu.
Pengin beri masukan untuk introspeksi, khawatir disangka menuduh. Tapi akhirnya kulakukan juga. Dan hebatnya, sikap mereka rata-rata sama.
Jika masih bisa berkelit, akan terus berkelit. Jika mentok, mereka stop curhat. Tapi masalah yang sama masih menimpanya.
Tahu dari mana? Status medsosnya dong!