Mohon tunggu...
Syarifah Lestari
Syarifah Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - www.iluvtari.com

iluvtari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Macam-macam Tipe Orang Curhat

18 Februari 2020   06:04 Diperbarui: 18 Februari 2020   05:58 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mihai Surdu on Unsplash

Sebagai orang yang suka nulis, aku dengan senang hati menampung curhatan orang lain. Biasanya ya itu, jadi bahan tulisan.

Bisa dibilang, curhat adalah kebutuhan semua manusia. Tak pandang umur, jenis kelamin, apalagi digit gaji.

Bahkan saking curhat itu penting, ada yang gak ada niat ke sana, pas ngobrol ngalor ngidul malah jadi curcol. Alias curhat colongan.

Keuntungan lainnya, bisa jadi bahan instrospeksi dan penambah rasa syukur. Sebab sering kali yang curhat gak sadar kalau orang yang dicurhati (aku) punya masalah yang mirip, kadang malah lebih besar dari yang menimpanya.

Pernah suatu kali, aku sedang jengkel setengah mati dengan suami. Yakin deh, semua orang pernah merasakan ini pada pasangannya. Entah kenapa tergerak untuk mampir ke sebuah rumah milik kenalanku.

Kurang dari lima menit duduk, si empunya rumah ngedumel. Ia los begitu saja menceritakan tentang suaminya yang marah-marah perkara uang sekolah anak.

Seolah Allah sedang menasihati, suamiku enggak separah itu. Ya sudah, daripada panjang lebar bergosip, mending aku pulang.

Nah di antara sekian banyak orang yang pernah curhat padaku, baik disengaja maupun enggak, setidaknya mereka kubagi menjadi 3 kategori:

Pertama, tipe butuh pendengar.

Inilah tipikal para tukang curhat umumnya. Mereka gak butuh solusi, hanya ingin ceritanya didengarkan, untuk melepas beban pikiran. Aku membiasakan diri untuk bisa menjadi pendengar yang baik.

Menyimak tanpa menyela, apalagi mencela. Tapi aku masih dalam tahap belajar. Berat, kecuali kalau saat itu ceritanya menarik. Jadi aku menyimak dengan sungguh-sungguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun