Barang yang sudah kubawa kutinggalkan saja di kasir. Batal belanja.
"Tempat lain aja, di sini lama!" kataku pada si Adek.
Sales bengong. Entah dengan kasirnya. Aku langsung keluar. Bodo amat.
Hari berikutnya, aku ke klinik untuk mengobati jari tangan yang entah alergi apa, gatal dan kering hilang timbul.
Sepeda motor kuparkir rapi, sejajar dengan motor lainnya yang sudah lebih dulu datang. Antrean ramai seperti biasa, pelayanan baik, obat cepat didapat. Selesai.
Tiba di tempat parkir kembali, motorku seolah dipeluk motor lain. Enggak kepikiran mengambil gambar, tapi jelas jarak antarmotor itu hanya hitungan mili (centi deh, kalau dianggap lebay lagi). Tentu aku kesulitan mengeluarkannya. Kucari tukang parkir, dia sedang asyik ngobrol. Kutunggu, dia pura-pura tidak melihat. Kenapa aku berprasangka dia pura-pura?
Sebab setelah aku berhasil mengeluarkan motor, dia segera datang menghampiri!
Aku pun ganti pura-pura gak lihat. Langsung kugas motor keluar parkiran.
"Yuk, bayar parkir, Yuk!" katanya.
Aku cuek.
"Parkir, Yuk!" nadanya meninggi.