Kita mampu berempati pada sang istri, tapi menolak peduli pada perasaan sang ustaz. Aku tidak di pihak mana pun. Apa urusannya? Bahkan aku kagum pada Ustaz dan mantan istrinya, sebab aku sangat yakin banyak media, kecil maupun besar, yang mengejar mereka untuk wawancara.
Ada kesempatan untuk populer bagi Mbak Mellya, ada peluang bayaran besar untuk UAS jika bersedia tampil beberapa menit saja di studio mana pun yang ia terima tawarannya. Tapi tidak ada di antara mereka yang melakukannya. Hanya pihak luar saja yang sibuk menghiruk-pikuk.
Dulu, saat perseteruan antara istri dan ibu dari salah seorang ustaz kondang tengah ramai. Suamiku bertandang ke rumah orangtua sang ustaz. Beliau kaget ketika mendapatkan ibu dari ustaz itu tengah bercengkerama dengan menantunya, yang menurut media sedang perang besar.
Kok bisa, di acara gosip dikabarkan ribut, tapi di rumah itu mereka ngobrol akrab? Menurut pengakuan sang mertua, itulah ajaibnya media. Hubungan mereka nyata baik-baik saja, tapi bad news is good news, itu prinsip media. Apa menariknya mertua-menantu rukun?
Kembali ke kasus UAS. Melihat banyaknya komentar negatif tentang ketidakmampuan beliau mempertahan rumah tangganya, paling tidak pembaca perlu mempertimbangkan untung rugi berbagai pihak di bawah ini (jika mau ikutan nimbrung).
Keuntungan media
Satu keburukan bisa membongkar keburukan lain, bahkan yang tidak ada. Makin banyak yang mengklik berita tersebut, baik di portal berita daring, video Youtube, atau media lainnya, akan meningkatkan traffic ke media tersebut.
Hal itu tentu berimbas pada keuntungan bagi pemilik laman atau kanal dari iklan yang menempel pada konten mereka. Saling balas komentar di konten ini membuat mesin Google membacanya sebagai konten yang mendapat respons baik. Dari adsense saja mereka sudah menang banyak.
Keuntungan tokoh
Meski mereka adalah korban, aku yang yakin akhirat itu ada, yakin pula bahwa mereka mendapatkan "tabungan" dari prasangka buruk dan hujatan manusia yang tak terhitung jumlahnya dari masalah yang menimpa mereka.
Bayangkan, mereka sedih, terpukul, tertekan, kemudian dihujat habis-habisan. Dalam Islam, tertusuk duri saja, ada dosa yang luruh. Semua perbuatan pasti ada balasannya.