Belakangan, Gerindra mengajukan 4 nama sebagai calon Wagub DKI menggantikan Sandiaga Uno. Padahal sebelumnya dua calon dari PKS digadang-gadang akan naik mendampingi Anies Baswedan.
Bahkan sebelumnya lagi, ketika Gerindra dan PKS bersekutu (ya deh, kita pakai istilah Prabowo, atau kawanku? Siapa tahu bisa-bisaan dia saja kan, bilang Prabowo ngomong begitu) melawan Ahok, banyak orang mengira-ngira (terutama kader PKS), yang diusung adalah tokoh Gerindra bersanding dengan tokoh PKS.
Hasilnya, Anies dan Sandi. PKS turut memeriahkan saja ya.
Kemudian Gerindra-PKS kembali bersatu padu untuk mengulang kesuksesan. Mengangkat Prabowo untuk melawan Jokowi di Pilpres 2019. Kader PKS di seluruh Indonesia harap-harap cemas. Apakah Aher, Habib Salim, Syaikhu, ... siapa gerangan yang menjadi wakil Prabowo?
Tak tahunya Sandiaga Uno.
Begitu terus sampai ketua BPN dan berbagai posisi dikuasai Gerindra. PKS memang isinya kaum penyabar! Gila lu ndrok, aku yang bukan siapa-siapa yang malah geregetan.
Drama politik kian hangat ketika Ketua DPD Gerindra DKI menyebut tidak ada pengkhianatan. Yang ada adalah kelambanan PKS sendiri. Hangat, bukan panas. Karena seperti yang kusebut tadi, PKS berisi orang-orang sabar. Mereka kalem, gak bakal ngamuk-ngamuk. Fahri Hamzah aja gak betah di sana.
Tapi kupikir-pikir, mungkin benar juga. Dalam banyak hal PKS selalu kalah cepat dibanding partai lain. Coba lihat Surya Paloh, begitu mencium gelagat populer Anies Baswedan, langsung dia tangkap itu orang. Melihat PKS bakal banyak pendukung karena berani tetap beroposisi, meski corak partainya beda jauh, Surya Paloh pede main rangkul-rangkulan.
Tapi nanti, ketika aku dan kawan-kawan ngobrol lagi di November ini, pasti aku kalah bicara lagi. Penulis mah gitu, beraninya di belakang. Orang ngomong dia mikir, orang tidur dia nulis. Curang!
Akhirnya kuinsafi. Politik bukan bidangku. Bagaimana kalau di pertemuan besok, aku belokkan saja topik pembicaraan ke prank ala-ala Youtuber? Kan bisa jadi trending. Dan bahan obrolan kami jadi makin nyampah di awang-awang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H