Mohon tunggu...
syahrul anwar
syahrul anwar Mohon Tunggu... -

sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia yang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Frustasi dalam Mengajar Siswa di Kelas

8 April 2014   00:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GURU FRUSTASI DALAM MENGAJAR SISWA DI KELAS

Oleh : Syahrul Anwar

Guru adalah seorang figur manusia yang tugas pokok dan fungsinyaadalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahakan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini dari jalur pendidikan formal seperti, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Frustasi adalah suatu tragedi yang tidak jarang di rasakan oleh seseorang baik tua maupun muda, yang akan selalu menghiasi hari-hari manusia dalam kehidupannya,frustasi disini adalah frustasi seorang guru mengenai tentang mengajar siswa di kelas. Frustasi sangat tidak bersahabat dengan manusia karena sifat kasar yang ada pada dirinya itu yang memberikan unsur negatif dan juga bersifat merugikan.

Mengajar adalah suatu kewajiban bagi seorang guru dalam proses pembelajaran di kelas, sebagai dari profesinya, karena itu ketika berlangsungnya pembelajaran di kelas maka banyak sekali seorang guru yang mengeluh atau frustasi, mengenai karakter dan sikap dari peserta didiknya, pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Ternyata penyebab hal tersebut adalah ketika pada saat berlangsung proses belajar di kelas, banyak dari beberapa siswa yang tidak memperhatikan materi yang disampaiakan guru-gurunya pada proses mengajar dan akhirnya semua materi pembelajaran yang di sampaikan guru pada hari itu gagal dalam penerapannya.

Pembelajaran di era modern sekarangini serba tekanan, kenapa di katakan seperti itu, karena pada saat proses belajar mengajar, semua guru baik dari tingkat pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi ditekankan pada sebuah panduan perangkat pembelajaran yang disebut dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan syllabus, dengan waktu yang sangat singkat, juga keadaan siswa sekarang yang kurang siap untuk mengikuti alur kurikulum seperti itu, dan hal ini tentunya berdampak pada kualitas sumber daya manusia di Indonesia yang kurang baik. Dari pihak guru banyak sekali yang kebingungan dengan melihat siswa yang kurang mampu untuk mengejar kurikulum ini,dan semua ini biasanya di bebankan atau disalahkan kepada guru, padahal semua tahu bahwa kurikulum yang membuatnya adalah pemerintah, yang dipelopori Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (KEMENDEKBUD).

Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang dimana setiap pelaksanaanya, dilaksanakan secara bertahap, di mulai dari tahap paling dasar sampi ke tahap yang paling tinggi, dan selama proses pembelajaran berlangsung, jika belum mencapai keberhasil apa yang ditargetkan atau dipelajari, maka harus selau terus-menerus sampai hal tersebut bisa tercapai sesuai yang di rencanakan. Baik sekali mengikuti RPP tetapi dengan catatan yaitu harus bertahap, apa yang ada di RPP harus disesuaikan dengan keadaan siswa, karena antara siswa di tempat yang satu dengan tempat yang lain, pasti berbeda baik dalam segi, pengetahuan (kognitif), kemampuan (psikomotorik) dan sikap ( apektif) karena itu hanya guru yang tahu tentang keadaan siswa di kelas, dan semua harus dipercayakan kepada guru.

Jadi hal yang menyebabkan seorang guru frustasi dalam mengajar di kelas, itu bukan hanya di sebabkan oleh karakter dan sikap siswa saja, tetapi hal tersebut di sebabkan karena di tekankan oleh pemerintah melalui perangkat belajar yaitu RPP yang bersifat memaksa, yang mereka targetkan.bukannya tidak baik dalam RPP, hal sangat baik tetapi harus ada penyesuaian dan melihat situasi dan kondisi dari masing-masing instansi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun