Mohon tunggu...
Sugianti bisri
Sugianti bisri Mohon Tunggu... Teacher -

Teacher,blogger,fiksianer,kompasianer, simple woman, and happy mommy

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saiful Jamil, Tantangan Guru dan Orang Tua di Era Digital

19 Februari 2016   16:28 Diperbarui: 23 Februari 2016   18:55 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber : Bintang.com"][/caption]Dengan ditetapkannya artis Saiful Jamil sebagai tersangka pelecehan seksual , membuat pekerjaan guru dan orang tua yang mempunyai anak  belasan tahun kebawah bertambah berat.

Artis adalah  public figur yang dikenal masyarakat luas.  Ramainya pemberitaan negatif  juri yang dikenal lebay disalah satu acara akademi yang digelar salah satu TV swasta nasional itu  amat disayangkan sekali.   Prilakunya yang menyimpang, yang tercium media beberapa hari terakhir justru akan mengancam anak-anak yang selama ini mengidolakannya. Terutama remaja dan anak-anak yang menjadi fansnya.  Jangan kaget jika orang tua dan guru ditanya   anak-anaknya,  apa itu pelecehan seksual, penyimpangan sex, oral sex, atau sebagainya?

Seperti kejadian yang saya alami hari ini. Ketika saya menugaskan anak-anak untuk membawa satu contoh  naskah berita , salah satu diantara mereka ada yang kekinian sekali. Naskah berita yang ia bawa adalah berita  terupdate dari Bang Ipul yang  yang diamankan pihak kepolisian terkait kasus pelecehan seks yang dituduhkan fansnya.

Kontan saja,  materi berita  ini  yang paling menarik perhatian teman-teman sekelasnya. Tak pelak lagi, bertubi-tubi anak-anak bertanya apa itu penyimpangan seksual, pencabulan, oral sex, dsb. Pertanyaan bisa berkembang sesuai jawaban yang kita berikan. Rasa penasaran mereka dengan ramainya pemberitaan LGBT  beberapa pekan terakhir tertumpah disini. Sebagai guru tidak bisa menghindar dengan menjawab “ belum saatnya kalian tahu”.

Jika mereka penasaran, mereka akan berselancar mencari jawaban sendiri. Untuk guru maupun orang tua yang mendapat hadiah seperti ini dari anak-anaknya harus bijak dalam bersikap. Anak berani bertanya kepada kita, karena mereka merasa mempunyai kedekatan  dan merasa yakin akan mendapatkan jawaban atas keingintahuannya.

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memang sangat membatu siswa  dalam  mengakses media dan sumber belajar yang lebih luas . Menyelesaikan segala permasalahan dalam pembelajaran tanpa batas ruang dan waktu.   Namun hal ini menjadi tugas berat bagi guru dan orang tua di era digital. Jika sebagai orang yang paling dekat dengan kehidupan mereka lepas kontrol atas kemajuan ini,mereka akan tersesat dengan segala informasi yang berselancar di sana. Tugas utama guru dan orang tua adalah tetap mengawasi, mendampingi anak-anak seiring kemajuan teknologi dan informasi. Terutama mereka yang masih di bawah umur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun