Mohon tunggu...
Sugianti bisri
Sugianti bisri Mohon Tunggu... Teacher -

Teacher,blogger,fiksianer,kompasianer, simple woman, and happy mommy

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pilih Brondong atau Jomblo Karatan!

18 Agustus 2015   10:28 Diperbarui: 18 Agustus 2015   10:28 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecenderungan memilih gebetan brondong tidak terbatas pada selebritis saja. Belakangan ini, makin banyak gadis-gadis belia yang memilih untuk pacaran dengan adik-aik kelasnya. Gejala ini muncul setelah MOPDB, cewek-cewek yang terutama pengurus OSIS biasanya sudah mencari target pada saat nge_MOS adik- adik kelasnya. Wajah-wajah yang sesuai dengan kriteria mereka sudah masuk kotak. Jika ada yang mendekati, baik sesama kakak kelas atau dari kelas yang sama. Itu tanda perang siap di mulai, si pengicar berikut followernya akan mengintimidasi cewek yang berani- beraninya menjadi saingannya.

 

“Pasangan Raffi Ahmad dan Yuni Shara dengan terpaut usia 15 tahun. Eli Sugigi juga cowoknya juga brondong abis bu. Ariel dan sofia juga sama.  Keren tau. Tetap enjoy walau beda usia”  begitu alasan mereka ketika ditanya tentang targetnya menembak calon mangsanya.

 

Pada umumnya siswa laki-laki yang kerap menjadi incaran kakak-kakak kelasnya adalah mereka yang cerdas  dalam bidang akademik (keren dong punya cowok pinter, brondong lagi), cowok yang pandai bergaul /selebritis sekolah, tampan tentunya, dan yang paling penting loyal alias tajir. Beberapa alasan klise lainnya yang mereka ungkapkan adalah

1.tidak mau diatur pasangan, kalau punya cowok seumuran banyak syarat dan

   ketentuannya. Ga boleh ini, ga boleh itu, ribet deh pokoknya.

2.tidak posesif, meskipun dia cowok kita, kita bisa jalan sama siapa saja, mungkin dia

   takut kali (secara kita kan lebih tua gitu).

3.hanya untuk senang-senang saja (asik dibecandain),  pacarannya kita buat seru-

   seruan aja. Biar ga dibilang jomblo berkepanjangan.

4.kalau punya cowok brondong lebih gampang dieretin (loyal dalam hal keuangan). Ini

   yang paling penting.

 5.ada tantangan tersendiri untuk  mendapatkan brondong. Suatu kebanggaan bisa

   bersaing dengan adik-adik kelas  yang lebih muda di sekelilingnya

 

Ada benarnya juga  sebuah pendapat cinta itu  masalah perasaan.  Kecenderungan wanita dewasa yang memilih pasangan hidup lebih muda agaknya telah menjalar pada ABG_zaman sekarang. Bukan suatu hal yang aneh punya cowok brondong, yang penting ga dibilang jomblo karatan. Cinta ga butuh pertimbangan, untuk apa, mengapa, bagaimana,  atau pada siapa. Memang banyak yang mengatakan tak ada alasan untuk mencintai seseorang. yang dicari wanita dari pria lebih muda pastinya juga ada nilai-nilai dari pria muda tersebut sehingga banyak yang “menaksirnya”

Elvi Andriani Yusuf, Msi  psikolog alumni UGM ini mengatakan ada banyak faktor mengapa perempuan menyukai pria yang lebih muda. Salah satunya karena sifat nurturance atau pengasuhan yang kodrati terdapat pada perempuan. Memilih pasangan yang lebih muda bisa jadi agar  nurturance-nya tersalurkan. Alasan kedua, memiliki pasangan berusia muda yang penuh spontanitas dan fun sehingga dapat ‘menulari’ pasangannya untuk juga berjiwa muda.

Dia juga menambahkan posisi urutan anak bisa jadi alasan mengapa wanita memilih pria muda. Menjadi anak sulung yang terbiasa mengasuh adik-adiknya membuat perempuan menginginkan hal yang sama untuk pasangannya.

Meskipun sebagian orang berpendapat menjalin hubungan dengan pria muda itu ribet, masih kekanak-kanakan alis tidak dewasa, namun tidak berlaku bagi trens kekinian anak-anak muda kita sekarang ini.

. (Sumber foto: Google Search)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun