Mohon tunggu...
Kapuas Raya
Kapuas Raya Mohon Tunggu... -

Stop GO Blogg...!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Inilah Bukti Bahwa Dunia Ini Sempit..!!

31 Januari 2011   02:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari seorang mahasiswa psikologi (untuk menyamarkan identitasnya sebut saja namanya Dwi) pergi ke Solo bersama dua rekannya untuk menghadiri pertemuan mahasiswa psikologi se-Jawa Bali. Diawal keberangkatan ia pun sulit untuk memutuskan berangkat atau tidak, karena ternyata sebelumnya ia telah dijadwalkan untuk mengisi sebuah training disalah satu sekolah didaerah Cikeas bersama beberapa teman dan dosennya. Tapi akhirnya dengan penuh pertimbangan ia memutuskan untuk berangkat ke Solo.

Sesampainya di Solo, mereka langsung disambut baik oleh panitia penyelenggara yang berasal dari dua Universitas ternama di Surakarta. Setibanya di tempat acara, rupanya agenda acara hari pertama yang tersaji rupanya sangatlah padat. Sampai dihari kedua agendanya adalah menghadiri sebuah seminar entrepreneurship yang dijadwalkan oleh panitia. Diruang seminar, Dwi melihat seorang yang mirip sekali dengan teman SMP nya yang bernama Rahayu (identitas disamarkan) pada waktu itu, tapi Dwi pun tidak menyapanya karena takut salah orang. Terlebih lagi pada waktu itu seorang yang mirip dengan Rahayu terlihat sangat akrab sekali berbincang dengan salah satu rekan peserta yang berasal dari sebuah Universitas di Jogja.

Pada hari terakhir panitia mengajak semua peserta untuk mengunjungi kampong batik “laweyan”. Disana semua peserta mendapat kesempatan untuk belajar membatik dan berbelanja batik. Setelah solat dzuhur para peserta diminta untuk makan, tapi dwi memutuskan membawa makanannya ke tempat parkir bus. Rupanya beberapa panitia pun ada yang sudah standby di sana.

Beberapa peserta terlihat bercengkrama dengan panitia, dan dwi pun ikut bercengkrama dengan salah satu panitia yang wajahnya tak asing baginya(seperti pernah bertemu sebelumnya). Karena penasaran akhirnya mereka pun ngobrol. Maka terjalinlah komunikasi itu;

Dwi: eh mbak….mbak bukan orang Solo yah…???
Nana (nama panitia yang sengaja disamarkan): iya…gw dlu SMA di Bogor, trus sempet tinggal di Jakarta juga sih…
Dwi: hah…di bOgor….!!!! Dimananya….???
Nana: di SMA … Bogor…
Dwi: lah SMP nya dimana…???
Nana: di SMPN … Cibinong…!!!
Sontak dwi pun kaget, karena ia juga merupakan alumni SMPN … Cibinong ….
Dwi: lah, yang bener…???gw juga alumni sana….lw angakatan taun brapa…???
Nana: 2007..klo lw….???
Dwi: gw angkatan 2006.., pantes aja muka lw rasanya gak asing
Nana: berarti lw seangkatan sama mbak gw dong…
Dwi : emang siapa namanya…???
Nana: RAHAYU….,???

Sontak dwi pun kaget untuk kedua kalinya.
Dwi: jangan-jangan waktu seminar di hari kedua kemarin, dia juga dateng yah…??? Dia duduk di deretan kursi sebelah kiri….!!!
Nana: iya bener banget … kenapa gk lw tanya….???
Dwi: Oh my God………….!!!! What the hell its mean…???

Dwi benar-benar tidak percaya dengan apa yang terjadi, karena cewe yang dilihatnya pada waktu seminar itu memang benar-benar Rahayu. Rahayu adalah cinta lamanya waktu SMP dulu. Akan tetapi karena berbagai kendala, Dwi pu tidak bisa mengungkapkannya, ia hanya selalu memperhatikan dari kejauhan, ia hanya menjadi “pemuja rahasianya” semenjak kelas 1 SMP dan rasa itu hanya dipendam didalam hatinya tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya.

Hal yang mengenaskan lagi, selama 3 tahun di SMP dulu,ia tidak pernah sama sekalipun berbincang dengan Rahayu. Tentu satu hal yang sangat kontras sekali, bila kita melihat anak-anak SMP zaman sekarang yang terlihat sangat lihai dengan seorang wanita. Ketika SMA pun dwi mencari-cari informasi tentang keberadaan Rahayu, tapi upayanya nihil, karena tak ada satu temanpun yang mengetahui keberadaannya.

Setelah perbincangan itu, nana pun langsung menghubungi kakak nya dan memberitahukan perbincangan itu. Rupanya Rahayu pun mengenal dwi dan menitipkan salam lewat adiknya. Akhirnya, ia berhasil membuka komunikasi dengan Rahayu, padahal semenjak 9 tahun yang lalu ia tidak berani untuk memulai itu.

Ketika diceritakan tentang cerita 9 tahun yang lalu, Rahayu pun tertegun kaget tidak percaya, dan tak kuasa menahan tawa. Karena dwi bercerita dengan panjang lebar sampai se-detailnya ia mengetahui semua tentang Rahayu. Sampai Rahayu pun tak habis pikir, kenapa dulu dwi tidak berani untuk menjalin komunikasi intensif dengannya.

Kenapa lw gak nanya sama Ita (identitas telah disamarkan), padahal dia kan tau tentang keberadaan gw..!!!ujar Rahayu…Ita adalah teman sekelas Dwi waktu SMA. Pada saat itu dwi hanya terdiam, dan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Rupanya sumber informasi itu bergitu dekat, tapi mengapa seakan dijauhkan.

Kuasa Allah yang benar-benar tiada batasnya. Bagaimana tidak perpisahan selama 7 tahun lalu semenjak lulus SMP dulu, kemudian komunikasi yang tak pernah terjalin dapat terjalin pada saat ini. Rupanya semua kejadian sebelum-sebelumnya merupakan sebuah firasat pertemuan yang tak ternilai harganya sekarang ini.

Cerita-cerita masa lalu memberikan warna yang teramat indah pada saat ini. Tak ada lagi sesuatu yang harus ditutupi, tak ada lagi yang harus dicari, karena semua tabir mistery itu telah terbuka dan keluar dari alam imajinasi. Khayal tak lagi menjadi bual alasan untuk membenamkan jutaan rasa yang telah tumbuh, tapi terpaksa menjadi layu dan tak berkembang.

Kisah cerita ini masih akan terus berlanjut seiring roda waktu yang terus berputar. Episode-episode kehidupan ini adalah sebuah mistery yang akan kita pahami nanti…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun