Apakah setelah fase itu, lalu semuanya berjalan lancar? Tidak juga. Tetap saja ada masa-masa misalnya ketika istri merasa ASI yang dihasilkan agak seret. Padahal istri saya sudah mengonsumsi banyak makanan termasuk obat yang katanya bisa meningkatkan produksi ASI. Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Masalah berikutnya saat ada orang lain atau keluarga yang datang berkunjung ke rumah dan saat melihat si bayi lalu berkomentar "Anaknya kelihatan kurus, kurang minum (ASI) ya?".
Pertanyaan yang kelihatannya sepele namun sebenarnya bisa mengganggu psikologi para orangtua khususnya si ibu. Mungkin saja sebenarnya tidak ada niat buruk juga dari si penanya itu.
Saat menghadapi kondisi-kondisi semacam itu, untungnya kami masih bisa ngobrol satu sama lain. Sebisa mungkin saya terus memotivasi agar si istri tak menjadi patah semangatnya. Saya terus meyakinkan bahwa dia akan berhasil dan mampu melewati fase menyusui ini.
Beberapa kali saya juga membantunya misal saat melakukan pijat laktasi pada area punggungnya. Saya yang tidak punya keahlian pijat memijat, mau tak mau harus ikut "kursus kilat" dari ahlinya melalui youtube.
Ibu bidan yang memperagakannya sempat mengatakan bahwa pijat laktasi pada ibu menyusui yang paling ideal memang harus dilakukan si suami bukan orang lain.
Sepertinya memang bukan soal teknik dan cara memijatnya yang paling penting, namun perasaan rileks, nyaman dan perasaan disayang dan didukung suami, itulah yang lebih dibutuhkan si istri.Â
Ia jadi tak merasa berjuang sendiri. Dan itu berpengaruh besar pada produksi ASI yang bisa dihasilkan. Â Â Â
Meskipun tidak mudah menjalaninya, namun kami terus berpegang pada keyakinan pengetahuan, dan komitmen yang sudah kami punya sebelum memiliki anak; bahwa ASI adalah pemberian terbaik untuk si anak yang tak bisa digantikan dengan apapun termasuk susu formula termahal sekalipun. Anak kami harus mendapat ASI. Â Â
Kami juga banyak belajar dari para artis dan selebgram di medsos yang sering berbagi pengalaman dan perjuangannya saat memberi ASI pada anak.
Kadang-kadang jadi suka berkelakar, "Para artis yang terkenal dan kaya saja berusaha memberi ASI pada anaknya, kok malah kita yang bukan artis dan gak punya banyak uang, gak bisa melakukan hal yang sama?".