Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengapa Harus "Pensiun Dini" dari Pasar Saham?

2 Agustus 2023   06:19 Diperbarui: 2 Agustus 2023   17:42 14747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Shutterstock)

Berinvestasi di pasar saham ibarat pertandingan olahraga lari maraton. Butuh daya tahan untuk mampu menjalaninya dalam jangka panjang. Mengapa harus jangka panjang? Karena itulah yang dilakukan para investor saham yang terbukti sukses.

Jangan pernah mengira keberhasilan orang-orang seperti Lo Kheng Hong atau Warren Buffett misalnya, semata-mata hanya karena mereka mampu mencatatkan imbal hasil yang tinggi setiap tahunnya.

Morgan Housel dalam salah satu bagian di bukunya berjudul "The Psychology of Money" mengungkapkan sebuah fakta menarik. Dari total harta Buffett yang diperkirakan mencapai $84,5 miliar, ternyata $81,5 miliar baru datang sesudah ulang tahunnya yang ke-65.

Housel mengatakan, dari 2.000 buku bagus yang membahas bagaimana Buffett membangun kekayaannya, hanya sedikit sekali yang mengungkap fakta sederhana yaitu Buffett bukan sekadar investor hebat melainkan ia sudah menjadi investor hebat sejak masih anak-anak.                 

Dengan kata lain, Buffett secara konsisten menumpuk kekayaannya dari hasil keuntungannya berinvestasi di pasar modal dalam jangka waktu bertahun-tahun.

Sama halnya dengan salah satu investor saham tersukses di Indonesia, Lo Kheng Hong. Mungkin kita sudah sering mendengar kehebatannya kala mencetak keuntungan ratusan hingga ribuan persen dari saham.

Lo Kheng Hong pernah sukses besar kala meraup keuntungan 900% dari saham TINS, 4.000% dari saham INDY, 5.900 % dari saham UNTR, dan paling fenomenal untung 12.500% dari saham MBAI. 

Ini masih belum memperhitungkan keuntungan dari saham lain yang rata-rata mencatatkan keuntungan multibagger (diatas 100%).

Namun jangan pernah melupakan fakta bahwa Lo Kheng Hong adalah investor yang sudah puluhan tahun berkecimpung di pasar saham. Ia sudah melewati berbagai krisis. Ia tak pernah berhenti atau pensiun dari pasar saham meskipun kondisi pasar sedang lesu atau pesimis.

Jika sekarang hartanya diperkirakan sudah mencapai triliunan rupiah, maka itu adalah hasil dari konsistensinya berinvestasi di pasar saham dalam jangka panjang. Setiap keuntungan yang berhasil diperolehnya dari suatu saham terus menerus ditumpuk lalu diinvestasikan ke saham lain hingga menghasilkan keuntungan yang lebih besar lagi.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun