Pernahkah kita berpikir, mengapa dalam rilis daftar orang-orang terkaya di Indonesia atau dunia kelihatannya jarang ada perubahan drastis yang terjadi?
Dari tahun ke tahun, nama-nama yang disebut sepertinya itu-itu saja. Andaipun ada pergantian antara yang masuk dan keluar jumlahnya paling satu atau dua.
Kita ambil contoh nama Hartono bersaudara, Anthony Salim, Chairul Tanjung di Indonesia serta Bill Gates, Warren Buffett, Elon Musk di level dunia. Nama mereka hampir selalu masuk dalam jajaran orang terkaya.
Belum pernah kita dengar misalnya, nama mereka tiba-tiba terlempar dari sana atau yang lebih parah ada indikasi mereka sedang kesulitan keuangan dan sedang menuju kebangkrutan.
Mengapa mereka bisa bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama? Apakah memang semata-mata karena jumlah kekayaannya yang sudah luar biasa, sehingga sulit untuk ditandingi orang lain? Atau ada alasan lain.
Hal yang sangat mengagumkan, orang-orang terkaya sepertinya memang punya kemampuan istimewa untuk bisa mempertahankan kekayaannya dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Kalau dipikir-pikir lebih dalam sebenarnya mereka tak sekadar bertahan melainkan terus berusaha dan menciptakan sumber penghasilan yang baru. Faktanya, jumlah kekayaan mereka pun selalu mengalami kenaikan.
Meski jumlah kekayaannya sudah sangat luar biasa dan sebagian terbilang sudah cukup berumur, mereka masih tetap bersemangat untuk menumbuhkan jumlah kekayaannya.
Warren Buffett yang kita kenal, saat ini sudah berumur lebih dari 90 tahun. Namun sampai saat ini, ia masih terus berinvestasi. Pengalaman dan petuah darinya masih selalu dinantikan sekaligus dijadikan pegangan bagi para investor saham di seluruh dunia.
Lo Kheng Hong, triliuner saham dari Indonesia pada satu kesempatan mendapat pertanyaan, sampai kapan dirinya akan berinvestasi saham? Apakah belum berpikir pensiun? Ia menjawab, dirinya baru akan pensiun saat dirinya sudah meninggal dunia.