Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi ini memang agak mengherankan. Jika memang dianggap penting, mengapa justru baru muncul di saat-saat terakhir menjelang berakhirnya masa jabatan sang Gubernur? Ada kesan ketergesaan untuk segera mengeksekusi kebijakan ini.
Bila dianggap penting, mengapa pula hanya mewajibkan dua sekolah unggulan yang melaksanakannya? Apakah ini semacam "cek ombak" ke publik? Atau sekadar menjadikan dua sekolah ini sebagai ajang "kelinci percobaan"?
Jika mengikuti pernyataan maksud dan tujuan mulia sang Gubernur, tidakkah ini justru menjadi semacam bentuk diskriminasi? Apakah yang ingin dimajukan hanya murid-murid dari dua sekolah unggul tersebut? Bagaimana nasib murid-murid yang tidak bersekolah di sekolah unggulan tersebut?
Sampai sejauh ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sepertinya belum ada memberikan respon terkait kebijakan tersebut. Apakah akan ada tanggapan langsung atau tidak memang patut ditunggu.
Namun menjadi catatan bahwa bahwa kebijakan publik yang tiba-tiba muncul tanpa melewati proses kajian mendalam serta mempertimbangkan berbagai aspek penting lainnya, jangan heran akan mudah dimaknai publik sebagai ajang cari sensasi saja. Â Â Â
***
Jambi, 1 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H