Kebiasaan membuang sampah sembarangan harus ditinggalkan. Sebaliknya, diri kita harus terus dilatih untuk disiplin untuk menjaga kebersihan di manapun kita berada. Sampah-sampah kecil bila terkumpul dalam jumlah yang banyak, tetap saja akan menjadi tumpukan sampah.Â
Mulailah peduli. Jangan buang sampah sembarangan. Saluran-saluran air harus rutin diperiksa dan dibersihkan agar tidak tersumbat oleh sampah. Kemudian, sampah-sampah rumah tangga yang bisa kita olah misalnya menjadi pupuk organik, mengapa tidak kita manfaatkan saja? Caranya sangat sederhana dan bisa dipelajari serta dipraktikkan.
Bila kesadaran-kesadaran sederhana semacam ini bisa menjadi gerakan nasional, tentu akan membuat perubahan yang sangat dahsyat. Sadarlah bahwa Indonesia masih mendapat persepsi buruk terkait penanganan sampah.
Salah satunya kita ingat komentar aktor Leonardo Di Caprio yang membuat postingan di akun instagram pribadinya dan menyebut Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang sebagai tempat sampah terbesar di dunia.
Kita mulai dari lingkungan sekitar tempat tinggal. Kita bisa menanami pohon di sekitar rumah. Selain menambah kesejukan, pohon juga bisa membantu penyerapan air. Pohon akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Lubang yang dihasilkan akar tersebut kemudian menjadi jalur bagi air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh.
Tanpa adanya pohon, air hujan sering kali tidak dapat menembus tanah terlalu jauh karena terhalang bebatuan. Hal inilah yang membuat air menggenang di permukaan tanah dan dapat meningkatkan potensi banjir.
Kita juga bisa belajar mempraktikkan membuat biopori atau sumur resapan. Proses pembuatannya sangat praktis dan sederhana, namun ada banyak manfaat yang bisa diperoleh khususnya dalam melestarikan lingkungan.
Intinya, sadarlah bahwa hal-hal terlihat kecil yang kita lakukan, sebenarnya bisa sangat berguna untuk mencegah terjadinya banjir. Sekali lagi, coba bayangkan bila itu menjadi kesadaran dan gerakan massal serta mendapat dukungan pemerintah, tentu dampaknya akan lebih besar lagi.
Lagipula, daripada sibuk mengutuki keadaan atau menyalahkan orang lain, mengapa kita tidak segera mencoba melakukan sesuatu yang bisa dilakukan sesuai kapasitas dan kemampuan kita? Bila sudah melakukan bagian masing-masing, tentu kita jadi lebih siap menghadapi potensi banjir yang mungkin segera datang. Karena banjir bisa dicegah, Yuk, mulai dari sekarang.
***