Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pilih Sekolah untuk Anak, Jangan karena Tren atau Gengsi

11 Januari 2021   23:18 Diperbarui: 11 Januari 2021   23:56 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak dan sekolah (Kompas.com/M.Latief)

Anggapan-anggapan semacam ini sebenarnya bisa dipatahkan. Terbukti, banyak sekolah negeri yang bisa menghasilkan peserta didik yang cerdas, berprestasi dan membanggakan sekolah. Di kota ini, saya bisa mengidentifikasi ada banyak sekolah negeri di tiap tingkatan (SD, SMP, dan SMA) yang kualitasnya baik.

Semua orang tua tentu saja ingin anaknya bisa bersekolah di tempat yang terbaik. Namun, tetap harus diingat bahwa semua sekolah sebenarnya punya tujuan yang sama yaitu mencerdaskan siswanya. Bahwa kemudian ada sekolah yang memiliki fasilitas lebih lengkap, metode belajar yang lebih modern atau gedung sekolah yang lebih megah merupakan hal yang lain.

Para orang tua harus selalu ingat bahwa itu semua adalah faktor pendukung. Sehingga tidak ada jaminan anaknya otomatis akan lebih pintar atau lebih baik dari yang lain. Kembali lagi pada keseriusan si anak untuk mengikuti dan rajin mempelajari materi-materi pelajaran yang sudah disampaikan.

Peran orang tua untuk terus mengingatkan serta mendampingi anaknya agar rajin belajar di rumah, tetap sangat dibutuhkan. Jangan dikira, tanggung jawab para orang tua otomatis selesai karena sudah bayar mahal pada sekolah. Ini persepsi yang sangat keliru.

Sekali lagi, para orang tua memang harus lebih bijak saat memilih sekolah untuk anaknya. Jangan hanya gara-gara gengsi dan ikut tren, lalu memaksakan diri mendaftarkan anaknya di sekolah tertentu. Sesuaikanlah dengan kebutuhan dan kemampuan.

***

Jambi, 11 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun